Ujian sudah lewat dengan tenang. Aku tersenyum bangga pada diriku sendiri. Hasil tes wawancara masuk ke perguruan tinggi sudah kulalui dengan baik barusan. Aku senang.
Aku memasukkan tangan ke hoodie putihku dan bersenandung menikmati angin musim semi yang menerpa wajahku. Aku teringat jalanan ini. Jalanan dimana aku ditabrak saat musim dingin lalu. Aku yakin jika seseorang yang ditabrak itu bukan aku, dia pasti mati. Aku sedikit bersyukur.
Park Jimin.
Satu kata itu melintas dibenakku. Aku menghentikan langkah kaki. Ini rumah besar tempat aku menerima transfusi darah. Rumah yang membuatku kabur, karena ada sesuatu menyeramkan lebih dari hantu yang kutahu.
Aku berjalan sedikit berlari. Lagipula hari ini aku harus melahap lima buku agar bisa bernapas lega. Aku harus cepat sampai ke perpustakaan sebelum penghuni rumah itu keluar.
"Ji Young."
Kulihat Tae Hyung diujung jalan memanggilku. Ia tersenyum jauh di depanku. Membuatku merasa sedikit aneh dan senang. Aku menghampiri Tae Hyung.
"Aku mau ke perpustakaan. Mau ikut?"
Tae Hyung menggeleng. "Ujian tes perguruan tinggi sudah selesai dan kau pasti lolos. Kenapa kau tidak pergi saja ke suatu tempat bersamaku? Kita makan daging dan pergi ke taman. Menyenangkan bukan?"
Aku menggeleng. Tidak mau. "Aku harus baca buku untuk menghilangkan rasa gelisahku."
Tae Hyung mengernyit. Aku tahu ia punya pertanyaan untuk ditanyakan padaku. Namun ia memendamnya dalam diam supaya dia tetap tahu bagian sisiku yang baik saja.
"Kumohon. Temani aku setidaknya ke satu tempat saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Of Your Tears | Jimin Fanfiction |
FanficAku merasa baik-baik saja sampai akhirnya aku merasa cemas. Aku merasa aman saat aku tidak bergaul dengan teman-teman yang lain. Namun seorang ingin mendekatiku dan itu membuat aku merasa gila.