Laki-laki bermasker itu menunjukkan wajahnya. Perkiraanku benar bahwa ia anak dari istri Tuan Kim. Dan ia jelas kakak tiri Tae Hyung. Tapi ia tidak punya keturunan Raja.
"Apa kau baik-baik saja?"
Aku menghela napas. "Boleh aku meminta tolong, Park Jimin-ssi?"
Laki-laki itu nampak terkejut dengan aku yang langsung tahu namanya. "Bisa kau periksa cctv tempat aku ditemukan?" napasku tersengal dan aku merasa pusing.
"Ah, baiklah. Tapi, kenapa kamu tidak ingin dibawa ke rumah sakit? Luka di kepalamu tampak cukup parah. Itu menganga." Jimin bicara cepat sekali.
"Kumohon."
Jimin langsung berlari dan aku menyandarkan punggung di sofa. Bagaimana aku tidak tahu namanya jika ia membawaku ke rumahnya. Tertanda sekali jaket tebal yang ia pakai merupakan jaket Tae Hyung dengan ukiran emas di dekat kerahnya.
Aku pernah melihat Tae Hyung memakai itu sekali saat ia pingsan karena makan keju. Tae Hyung alergi keju dan aku langsung tahu ketika pertama kali melihatnya.
Dia Park Jimin kakak tirinya Tae Hyung. Aku merasa tidak nyaman. Mungkin saja aku bisa bertemu Tae Hyung dan nyawaku akan merasa terancam lagi.
Sepuluh menit lebih dua puluh tiga detik, Jimin kembali dengan ponselnya. Ia menarik tanganku dan aku sigap menepisnya kasar, membuat ia terkejut.
"Kau kecelakaan!" teriaknya. "Ketika kulihat, aku rasa kau akan mati."
Ji Young menghela napas. Mengulurkan tangan tanda ingin melihat video dari Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Of Your Tears | Jimin Fanfiction |
FanficAku merasa baik-baik saja sampai akhirnya aku merasa cemas. Aku merasa aman saat aku tidak bergaul dengan teman-teman yang lain. Namun seorang ingin mendekatiku dan itu membuat aku merasa gila.