(Author POV)
Jaehyun menatap tubuh Sora yang tidak tertutup oleh satu helai kain pun di permukaan kulitnya yang halus terawat itu. Terlelap, tergeletak lemas di atas tempat tidur setelah hasratnya terpenuhi sepulang dari club.
Begitupun dirinya, yang masih mencoba untuk mengatur napas dengan keringat yang masih terlihat jelas membasahi pelipis, leher dan otot perutnya.
Lalu dirinya memakai boxer bertulisan Kalvin Clein yang sedari tadi tergeletak begitu saja di atas lantai. Menyelimuti istrinya dengan selimut, lalu berjalan ke arah lemari es.
Mengambil satu botol cola dan meminumnya di salah satu stool yang di sinari lampu tepat di atas kepalanya.
Dia masih tidak percaya Sora bermain sangat liar dan nafsunya seperti tidak terkendali. Jaehyun tetap menikmatinya, namun dia heran saja. Itu bukan Sora yang sedikit malu-malu dengan pipinya yang merona ketika bercinta saling menatap satu sama lain. Tadi itu lebih seperti seorang 'profesional'.
Ya, ada yang memasukkan sesuatu ke dalam minumannya. Tapi siapa? Untuk apa?
Tidak ada lagi yang muncul di pikiran Jaehyun selain Yuta. Karena beberapa saat sebelum Sora menciumnya dan mengajaknya untuk pulang, namja itu terlihat mulai menego sesuatu.
Dan sepulangnya tadi, Yuta mengirim pesan pada Jaehyun. Besok, entah kapan, jika mempunyai waktu luang, dia akan pergi ke kantor dengan membawa satu penawaran juga uang cash milyaran.
Itu yang membuat Jaehyun tidak bisa langsung terlelap. Firasat buruk kembali muncul. Berbagai persepsi berkeliaran di otaknya sambil mencari solusi di setiap persepsi itu sendiri.
Jaehyun mendesah kasar sambil mengibas-ngibaskan rambut kecoklatannya kesal.
*
"Dari mana saja?!"
Chaeyeon terperanjat ketika dirinya menemukan satu suara berat terdengar dari arah dapur yang gelap itu. Jantungnya berdebar sangat keras kali ini.
"Tentu saja pulang bekerja," jawab Chaeyeon tidak kalah lebih galak sambil membuka sepatu berhak tingginya di dekat pintu masuk rumah. "Memangnya kau?! Pengangguran."
Namja bertubuh tinggi itu menghampiri Chaeyeon dan menahan pundak yeoja itu yang hendak berjalan masuk ke dalam kamar.
"Kau pergi ke club?"
"Ya. Kantorku mengadakan rapat dengan investor barunya di sana. Awas!! Aku harus membersihkan tubuhku."
Chaeyeon melepas kedua tangan itu dengan mudah dan berlalu masuk ke dalam kamar. Namja itu kembali mengekor.
"Chaeyeon-ah!" serunya terdengar sangat kesal.
"Apa, Choi Minho?! Kau ingin mencari-cari kesalahanku lagi? Silakan! Tapi beri aku waktu sebentar saja untuk menghela napas! Kepalaku sudah ingin meledak sedari tadi, ditambah kau!"
Namja bernama Minho itu menyerah lalu duduk di atas tempat tidur, terdiam, menunggu kekasihnya keluar dari pintu kamar mandi.
Setelah hampir satu jam, akhirnya Chaeyeon keluar dengan rambut panjangnya yang belum kering sempurna. Minho mencoba untuk tidak terbawa emosi hanya dengan melihat ekspresi menyebalkan dari kekasihnya itu.
Dengan datar Chaeyeon memakai dalaman dan baju piyama di depan Minho. Sudah tidak ada rasa malu. Tentu saja, setelah apa yang mereka lalui bertahun-tahun.
"Ada apa kau kemari?" tanya Chaeyeon ketus.
Minho mendengus. "Apa salah jika aku merindukanmu?"
"Sudahlah, kata-katamu itu sudah tidak mempan."
Minho meraih satu lengan Chaeyeon untuk duduk di sampingnya dan menggenggamnya erat. "Aku ingin meminta maaf atas kejadian kemarin. Aku tidak bermaksud kasar."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCT
Fanfiction[COMPLETED] [ 17+ ] might be contains mature content but not sure 🌚 so I put 17 rather than 18 or 21 😂😂😂 SEQUEL of >> IMPERFEZZJONI masih hari yang sama [ ** ] > besoknya atau beberapa hari selanjutnya END: 14 Januari 2020 highest rank: #1 ffnc...