(Author POV)
"Titipkan saja dulu Chaeri pada Lee ahjumma."
"Lagi?"
"Kau sudah memerah susumu, bukan?"
BUG!!!
"Memangnya aku sapi!"
Winwin hanya meringis sambil tersenyum mendapat pukulan cukup keras di lengan kanannya.
"Kajja!" Sora berjalan cepat mendahului Winwin untuk masuk ke dalam mobil kakaknya itu.
*
Sora belum berhenti terpesona melihat rumah baru milik Winwin yang begitu mewah dengan desain sedikit klasik ala Eropa. Dirinya duduk di sofa kayu yang nyaman dekat kolam renang. Angin yang berhembus terasa sangat menyejukkan dan sangat teduh.
Winwin yang tengah membuat kopi hanya tersenyum kecil melihat Sora lalu berjalan menghampiri sambil membawa dua gelas cappucino dingin racikannya.
"Ini," ucap Winwin sambil menyimpan dua gelas itu di atas meja lalu duduk di samping Sora.
"Rumahmu bagus sekali, bukan main. Tapi sayang, sepi." Sora terkekeh sambil mengambil gelas kopi miliknya. "Mengapa keluarga besarmu tidak tinggal di sini?"
"Mereka tidak ingin pindah, jadi aku renovasi saja rumah lama itu. Tidak berbeda jauh dengan ini, ada kolam renang dan dapur yang besar juga mewah."
"Kau keren sekali. Tampan, baik hati, sayang keluarga, kaya raya, namun tetap kau tidak sempurna sebelum kau menikah," ledek Sora lalu meminum kopinya beberapa teguk.
"Dasar! Tenang saja, pernikahan itu bukan perlombaan. Aku ingin satu wanita yang benar-benar akan menemaniku sampai tua nanti. Bukan hanya melihat materi yang terlihat saja." Winwin menyipitkan matanya, mengedarkan pandangan ke setiap sudut rumah hasil jerih payahnya.
"Semoga Tuhan segera menyegerakan."
"Ah, kemarin aku berkunjung ke rumah Papa. Dia merindukanmu dan Chaeri." Winwin mengganti topik sensitif itu dengan topik baru.
Sora tersenyum kecil. "Aku tidak ingin berkunjung ke rumahnya, karena selama ini Papa tidak pernah mengenalkan istri dan keluarga barunya padaku. Jika dia benar rindu, dia tahu alamat rumahku."
Winwin menoyor kepala Sora pelan dan itu sudah biasa bagi Sora.
"Oppa, mengapa tiba-tiba kau mengajakku kemari? Kau terlihat berbeda hari ini," tanya Sora yang memang sejak awal ingin bertanya tentang hal ini. Karena tidak biasanya Winwin terlihat lelah sekaligus murung. "Apa pekerjaan di kampus sebagai profesor mulai membebani otakmu?"
Winwin mendengus dengan wajah meremehkan. "Itu adalah pekerjaan paling mudah untukku sekarang. Aku tidak akan menjadi profesor termuda jika dunia pendidikan menyulitkanku."
"Berhenti menyombongkan diri." Sora mendorong lengan Winwin pelan. "Lalu apa? Win's?"
"Lebih tepatnya food corner milik sepupu suamimu. Semakin hari semakin merepotkan saja."
Sora tertawa. "Bayangkan jika kau tinggal berbulan-bulan dengannya."
Winwin bergidik ngeri lalu memilih untuk meminum kopinya sampai tersisa setengah gelas.
"Oppa.."
"Hm?"
"Apa benar Jaehyun memberi modal sebanyak 2 M pada Krystal?" tanya Sora sambil menunduk menatap kuku jemari kakinya yang cantik diberi polesan warna nude.
"Itu yang Krystal tahu. Tapi sebenarnya tidak. Gila saja. Dia pertama kali mencoba bisnis kuliner dan nekat membuka resto besar dengan total modal besar-besaran. Untung saja Jaehyun meminta saran padaku. Jika tidak, mungkin 2 M itu benar-benar melayang dan entah akan kembali atau tidak. Manajemennya saja buruk sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCT
Fanfic[COMPLETED] [ 17+ ] might be contains mature content but not sure 🌚 so I put 17 rather than 18 or 21 😂😂😂 SEQUEL of >> IMPERFEZZJONI masih hari yang sama [ ** ] > besoknya atau beberapa hari selanjutnya END: 14 Januari 2020 highest rank: #1 ffnc...