16. SEDICI

8.2K 732 77
                                    

(Author POV)

Jaehyun menuntun satu tangan Sora menuju pintu keluar dengan sangat erat, tidak ingin kembali terjadi lagi kejadian seperti ini, karena membuat Jaehyun sangat sedih dan sakit hati melihatnya dengan mata kepala sendiri.

Suasana parkiran cukup sepi. Setelah mobil mereka terlihat terparkir dengan asal—karena ketika Jaehyun datang, antek Yuta memaksanya untuk turun dan mengikatnya—, Jaehyun memeluk tubuh Sora dengan erat, dirinya kembali terisak. Tangisannya menjadi kali ini sambil mencium puncak kepala Sora dengan kuat.

Sora yang masih melamun semenjak tadi hanya membalas pelukan Jaehyun tanpa emosi. Shock, trauma, semua menjadi satu, membuat Sora kehilangan sedikit kesadarannya.

"Maafkan aku.." ucap Jaehyun sambil menungkup kedua pipi Sora, menatap istrinya itu dengan sayang. "Aku sudah mengembalikan semua uangnya. Aku berjanji tidak akan ada lagi yang mengganggumu, Jung Sora, istriku. Lupakan kejadian tadi, hanya ada kau dan aku sekarang. Okay?"

Sora hanya tersenyum lemah sambil mengangguk. Lalu Jaehyun mencium keningnya sebelum membukakan pintu mobil.

*

Setelah berpikir beberapa saat, karena Sora tidak ingin kembali ke rumah, akhirnya Jaehyun memutuskan untuk menginap di rumah Winwin malam ini.

Sora juga menolak untuk menginap di rumah ibunya, khawatir membuat keadaan menjadi semakin panik jika mengetahui cerita sebenarnya yang memang sangat mencengangkan.

Dan Jaehyun bersyukur karena Winwin sangat welcome dan sudah siap menunggunya tengah malam seperti ini. Winwin memang pahlawan. Tidak, malaikat, lebih tepatnya.

"Oppa!" seru Sora lalu berhambur memeluk Winwin.

Winwin memeluk Sora dengan sayang dan membalas senyuman yang dilemparkan Jaehyun ke arahnya. "Ayo, masuklah. Akan kubuatkan teh dan kopi hangat.."

Jaehyun sudah tidak sabar ingin beristirahat dari hari yang sangat berat ini. Penuh dengan ujian yang bertubi-tubi, tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Semoga saja Tuhan memberikan balasan yang setimpal untuknya dan semua orang yang jahat padanya.

Setelah Sora meminum teh hangat, tanpa basa-basi terlebih dahulu, matanya sudah tidak dapat diajak kompromi. Ingin segera menutup mata beristirahat dan menyambut hari esok dengan cepat. Hari ini sangat, sangat, sangat melelahkan.

Dirinya tidur di dalam kamarnya dulu, kamar sejak gadis itu. Bibirnya tersenyum tipis kembali membayangkan masa lalu yang sekelebat datang berkunjung ke dalam pikirannya.

Jaehyun menyelimuti Sora dan tidak lupa menyalakan pendingin ruangan, karena cuaca memang cukup panas.

"Aku akan menyusul. Kau tidur saja." Jaehyun tersenyum sambil mengusap pipi kanan Sora dengan ibu jarinya.

"Mengapa?"

"Kopiku belum habis," jawab Jaehyun seadanya. Padahal dia ingin bercerita tentang masalahnya pada Winwin. Yah, bagaimanapun Winwin sudah menjadi kakak ipar sekaligus investor untuk perusahaannya.

Sora mengangguk sambil tersenyum dan menutup matanya. "Baiklah, aku tidur.."

Jaehyun melangkahkan kaki keluar kamar setelah mencium istrinya itu. Lalu dirinya disambut tatapan Winwin dengan kedua alis terangkat.

"Tidur," ucap Jaehyun menjawab tatapan Winwin.

"Dia sangat lelah sekali sepertinya." Winwin meneguk kopi yang masih utuh di dalam cangkir keramik berwarna putihnya itu dengan perlahan.

Jaehyun mendesah lalu duduk di ruangan tengah yang hanya dihiasi karpet coklat berbulu tebal dan coffee table. Tidak ada yang berubah, namun terasa sangat homey.

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang