13. TREDICI

8.1K 704 128
                                    

(Author POV)

Nayoung mengeluarkan iPhonenya dari dalam saku rok mini. Berpura-pura mencari kontak Sora dan menghubunginya.

"Sora? Maaf mengganggu. Tidak, aku hanya ingin menanyakan kabarmu.. Syukurlah. Kau dimana? Oh.. Hati-hati, jaga dirimu.. Hm, bye.."

Yuta yang kini terduduk di atas mejanya terdiam, menatap Nayoung menunggu jawaban. "Bagaimana?"

"Dia di rumahnya," jawab Nayoung tetap datar seperti itu, tanpa emosi.

"Kau boleh keluar. Mulai besok buang saja baju itu dan pakai baju kantoranmu yang kau simpan di lemari."

Dua bola mata Yuta tidak lepas dari tubuh indah Nayoung sampai menghilang di balik pintu.

'Percuma jika malam ini aku mendatanginya. Jaehyun pasti sudah kembali. Tapi setidaknya aku tahu Sora memang selalu berada di dalam rumah.'

**

(Chaeyeon POV)

Aku tidak tahu langkahku ini akan menjadi akhir yang bahagia atau tidak. Intinya ini adalah salah satu sumber masalah bagiku dan harus kuselesaikan secepatnya.

Menunggu Minho menikahiku percuma saja, tidak akan terjadi. Dia terlalu miskin untuk memenuhi keinginan pesta mewah seperti yang kumau.

Keluargaku termasuk keluarga yang kaya raya dan terpandang, sebenarnya. Hanya saja karena masalah ini, aku menjadi jaga jarak dan tidak ingin tinggal dekat dengan mereka. Bagaimana jika mereka tahu aku sudah mempunyai anak di luar nikah? Tidak hanya aku yang menanggung malu. Kedua orangtua dan keluarga besar ku pasti membenciku dan mengeluarkanku dari silsilah keluarga.

Ini semua salah Si Bodoh Minho yang tidak mendengar kata-kataku. Dia tidak ingin memakai pengaman dan semua ini terjadi! Aku sangat menyesal.

Aku ingin Minho pergi jauh saja. Semoga dengan ini dia membenciku dan tidak ingin bertatap muka denganku lagi. Itu akan lebih baik.

Dan tentu saja, aku akan lebih leluasa dan fokus untuk merebut hati Jaehyun. Aku sangat terobsesi padanya, jujur saja. Bayangannya selalu saja menghantuiku sejak pertama bertemu sampai sekarang.

Bahkan setiap aku bercinta dengan Minho, yang ku bayangkan adalah sosok sempurna Jaehyun. Bodoh? Memang. Sampai membuatku tidak tersadar Minho mengeluarkannya di dalam.

Akhirnya aku telah sampai di panti asuhan Geumhee. Oh, tidak. Jantungku berdebar. Tapi dengan langkah pasti aku memasuki pintu kaca itu lalu udara sejuk dari pendingin ruangan terasa menyegarkan. Di luar panas sekali. Apalagi aku berjalan cukup jauh dari pemberhentian bus tadi.

"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang suster yang duduk di balik meja itu dengan ramah.

"Saya Jung Chaeyeon, ibu kandung dari Choi Geumhee.."

"Baik."

Aku duduk di hadapannya. Menunggu. Suster itu membuka satu buku yang sepertinya berisi daftar semua anak asuh di sini. Sepertinya dia sedang memastikan bahwa aku benar-benar ibu kandungnya.

"Ya, benar. Tujuan Anda datang kemari untuk berkunjung?"

"Uhm.. tidak. Aku ingin mengubah status anakku."

Wanita paruh baya itu mengangguk. "Tunggu sebentar." Lalu mengangkat gagang telepon, menghubungi seseorang. "Ikuti saya.."

Aku bangkit mengikuti suster itu menuju satu ruangan dengan pintu yang cukup tinggi. Suasana di sini sangat sejuk dihiasi pohon rindang di tengah halamannya. Terdengar sayup-sayup suara anak-anak yang berteriak sangat gembira. Bagaimana suasana panti asuhan yang semestinya.

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang