38. TRENTOTTO

5.6K 613 117
                                    

(Author POV)

Setelah kembali menguatkan diri untuk melangkah menghampiri Sora, Jaehyun bangkit sebisa mungkin dan berjalan sangat lambat diiringi dengan suara sirine dari mobil ambulan dan polisi yang saling menyahut, berdatangan cukup cepat dan sigap.

Jaehyun menarik napas panjang ketika sosok Sora sudah semakin dekat. Apakah ia sanggup menerima semua ini? Apalagi keadaan anaknya yang sedari tadi tidak terlihat dan tidak terdengar suara tangisan sama sekali.

"Maaf, Tuan, Anda tidak diperbolehkan mendekat atau menyentuh korban!"

Tiba-tiba ada dua orang polisi menarik tubuhnya untuk menjauh.

"Tapi saya suaminya!!! Lepaskan!!!" Jaehyun berteriak dengan suara rendahnya yang keras.

"Anda bisa berdiri di luar batas garis polisi ini selama tim medis dan kepolisian menjalankan tugas. Mohon pengertiannya," jelas satu anggota polisi yang sepertinya mempunyai pangkat karena lencana yang terpampang di bajunya cukup banyak.

Tidak dapat kembali berkomentar apalagi melunjak, Jaehyun hanya berdiri dengan tatapan seakan hidupnya telah berakhir sudah, seperti tidak ada harapan yang membuatnya berguna di bumi ini.

Air matanya kembali mengalir tanpa disadari ketika tubuh Sora yang dilumuri darah di seluruh tubuhnya itu telah berhasil dikeluarkan dan dengan cepat dimasukkan ke dalam ambulan.

"Sora, bertahanlah. Berjanji untuk tidak meninggalkanku.." bisiknya lebih pada diri sendiri lalu menghapus air matanya yang membasahi pipi mulai mengganggu.

Setelah mobil ambulan yang membawa Sora dan korban lain telah melaju kencang dengan sirine, Jaehyun mengerutkan kening sambil memutar kepalanya ke sana kemari mencari mobil ambulan lain yang akan membawa Charis, puteri kecilnya.

Panik, kedua matanya membulat sambil menghampiri polisi yang berbicara padanya beberapa menit yang lalu.

"Dimana petugas medis yang lain?!"

"Semua sudah pergi menuju rumah sakit, Tuan. Maaf, saya sedang bekerja—."

"Anakku!! Dia masih berada di dalam mobil itu!! Cepat selamatkan anakku!!" Teriakan histeris Jaehyun kembali menyita perhatian para petugas juga orang-orang yang masih berkerumun di sana.

"Maksudmu?"

"Ya Tuhan!! Biarkan aku masuk dan selamatkan anakku! Istriku membawanya di dalam mobil itu!!" Jaehyun semakin geram dengan wajahnya yang memerah karena amarah.

"Tenang, Tuan. Kami sudah memeriksanya. Memang, di dalam mobil itu kami menemukan sebuah carseat, namun tidak ada korban anak-anak. Di kecelakaan ini hanya terdapat satu korban luka di mobil sedan putih, yang mana milik istri Anda, dan 3 korban luka di mobil minibus merah itu," jelas polisi itu dengan sabar.

"Tidak, itu tidak mungkin!! Aku mohon periksa kembali, Pak. Aku yakin anakku terjepit di dalam sana!" Jaehyun memohon dengan dua tangannya yang mengatup.

Polisi itu tersenyum sambil menggeleng. "Tidak ada, Tuan, saya yakin sudah memeriksanya dengan sangat teliti. Ini pekerjaanku, jadi kau tidak perlu ragu."

Jaehyun terdiam.

"Maaf, aku harus kembali bekerja."

IMPERFEZZJONI 2 || Jung Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang