"Qiana!" Seru Jio pada perempuan bertubuh bak gitar spanyol. Rok span dan baju ketat selalu digunakan perempuan itu untuk menarik perhatian kaum Adam
"Apa?" suara sok imut pun terdengar.
"Jangan sentuh adik gue."
"Ya... Selama lo mau anterin gue pulang adik lo yang bodoh itu akan aman di sekolahnya." Jio kakak yang selalu melindungi adiknya meskipun nyawa taruhannya"Oke, mulai besok."
"Sekarang, atau adik lo..."
"Oke fine!" Jio berlalu pergi ke taman sekolah dan berusaha berpikir jernih.Jia memang bodoh dalam akademik namun adiknya itu cukup hebat dalam berkelahi, sabuk hitam dalam taekwondo dan coklat dalam karate cukup untuk membuatnya di takuti laki laki di kelasnya, namun apa jadinya bila adiknya itu dikroyok?
Adiknya memang cantik namun tidak secantik dan sefamous kelompok adiknya Qiana. Adiknya lebih tomboy dan lebih suka menutup diri, temannya saja bisa di hitung dengan jari. Jio tidak ingin mengambil resiko dengan egois dan membuat adiknya dalam masalah.
Apalagi ada berita anak SMP yang dikroyok 12 orang anak SMA hanya karena masalah percintaan sang saudara. Benar benar mengerikan, Jio hanya bisa berharap agar tidak ada AU lainnya.
"Kenapa dunia ngeri banget sih!" Jio mengacak ngacak rambutnya.
Singkat cerita
Jio sedari tadi melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari seseorang tentunya, siapa lagi kalau bukan Mila.
Gadis itu tidak terlihat di kantin, dimana dia?
"Anak cupu biasanya ngumpul dimana?"
"Perpuslah, mana lagi." Jio menjentikkan ibu jari dan telunjuknya, berlari ke salah satu etalase bertuliskan 'empek empek' dan kembali berlari ke arah perpustakaan."Kenapa gak ke kantin?" Bisik Jio.
"Belajar, biar pinter musuh gue ga mau ngalah soalnya.""Yee, nih gue beliin empek-empek." Ucapan Jio dihiraukan membuat laki laki itu gerah dan menarik telapak tangan Mila, Mila meringis.
"Aww." Ringis Mila.
"Eh maap, tangann... Lo... Ibu lo ya!" Pekik Jio membuat semua orang di perpustakaan berdecak kesal. Laki laki itu bersikap bodoamat dan lelapak tangan lengan Mila dan menariknya keluar perpustakaan.UKS.
"Kenapa?"
"Gara gara gue ya?"
"Atau pulang malem?"
"Emak lo liat gue? Perasaan udah pake helm."
"Masker juga, lo di apain?" Tanya Jio berturut turut, laki itu mengambil tangan Mila dan mengompres nya dengan batu es"Engga, itu jatoh. Tangan nahan duluan."
"BOHONG! Jujur sama gue."
"Jujur gue, Iya jatoh gue."
"JUJUR SAMA GUE!""OKE! SEMENJAK KEDATENGAN LO, HIDUP GUE YANG UDAH MENDERITA SEMAKIN MENDERITA KARENA LO! JADI TOLONG MENGALAH DAN MENGERTI LAH GUE BUKAN PEREMPUAN YANG BISA LO AJAK MAIN MAIN SOAL APAPUN, KARENA HIDUP GUE GA PERNAH ADA MAIN MAIN DARI KECIL DAN..."
Cup.
Mila mencium bibir Jio cepat, dia tidak peduli lagi dengan ciuman pertamanya untuk sang suami kelak atau apapun. Dirinya hanya ingin hidup tenang, setidaknya sama seperti sebelum kedatangan Jio ke sekolahnya. Setitik air mata Mila menetes, baru saja jemari Jio ingin menghapusnya airmata itu, namun Mila mundur dan berdiri tegak."Itu kan yang lo mau, gue udah kasih lo ciuman, tolong mengalah. Karena kalo lo terus kaya gini... Gue bisa mati." dan setelah itu Mila berlari keluar UKS dan Jio merasa bahwa dirinya sudah keteraluan, laki laki itu keluar UKS, berlari kearah tangga dan sampai di rooftop. Laki laki mengambil handphone dan menelpon seseorang.
"Lo ada rokok kan?"
"..."
"Susul gue ke rooftop ya."
"..."
"Tar gue suruh temen gue hack tu CCTV, gece dateng.""..."
"Dateng aja ya lord."Laki laki itu kembali menatap langit yang mulai kelabu sepertinya hujan akan datang sebentar lagi. Laki laki itu segera mengirim pesan pada temannya untuk menghack CCTV rooftopnya yang langsung di sambut hangat dan berhasil pastinya.
"Tumben ngerokok."
"Lagi asem."
"Ada banyak pikiran lo ya."
"Hm."
"Temen lo... Bisa ngambil akun orang?"
"Bisa."
"Gratis bisa kali ya."
"Kencing aja bayar."
"I...iya sih. Maap atuh. Kenapa lo?"
"Mila kayanya selalu dapet pukulan kalo nilainya turun.""Iya. Dari TK dia emang udah di harus sin belaj--"
"Ha? Lo kok tau?"
"Gue temen TK dia, ya meski SD, SMP enggak. Tapi TK dia itu udah bisa pembagian, baca nya lancar, bahasa inggris udah kaya apa tau. Guru guru juga dulu sering ngeliat luka di paha Mila pas mau pipis, kata nyokap yang itu tapi.""Nyerah aja mending, dia bukan boneka yang pantas lo mainin." Jio mencerna semua kata kata Alex.
"Kalo di Amerika, anak di siksa gitu udah ilang besoknya."
"Lah, kemana? Di bunuh sama orang tuanya?"
"Aaaakh! Susah ngomong sama lo, ayo ke kelas."
#juticeforau
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy (OnGoing)
Teen FictionPLAGIATOR PERGI JAUH JAUH !!! Squel of Teacher __________________________________ Kamis Up. Private Story "Gue beri lo nilai bagus dengan hanya sebuah ciuman, gimana?" "Never!" "Oke cantik selamat berjuang." CopyRight©