Bel sudah berbunyi Jio yang masih ngegame bersama sabat gurun pun mau tak mau berjalan ke kelas karena satpam sekolahnya mulai bertugas mengusir seluruh mirid untuk kembali ke kelas.
"Chikken dinner nih sama gue. Emangnya sama lo Chikken Lunch" Ejek Jio
"Dari pada Virgo Chikken breakfash."
"Dia di panggil kepala sekola ye.""Iye iye ngaku cupu. Tapi inget proplayer ga pernah ngaku proplayer ye bambang."
"Ulu lu tayang."
"Anying banget." Yoga menoyor kepala Jio kencang."Bego! Tadi mau kena kepala tuh, gerakan hp gue." Jio memiting kepala Yoga dengan gemas, ingin rasanya dia memutar leher itu agar dia hidup tenang.
"Woy woy woy! Jio ada musuh!!"
"Mana mana! Anying knock kan gue!Ha monyet nih si Yoga."
"Terus salahin." Jio tidak membalas dia telah sibuk meminta bantuan kepada Rangga yang berada cukup jauh darinya.
"Jio!" Jio yang sedang asik berjalan sambil bermain game itu pun terkejut dengan yang memanggilnya namun wajahnya masih bisa di kontrol. Sedangkan yang memanggil grogi bukan main.
"Woe berenti bangsat, gue ada di pohon lo terlalu maju ga bisa bantu gue! Yah yah... Yahhhh mati lo, anying gue tinggal sendirian.
"Haha makan noh Chikken Afternoon." Ejek Yoga yang tidak di guberis, kedua sahabatnya itu yang merasa di abaikan pun menengok kearah sahabatnya. Dan terkejut.
"Bu..bukan guuu..ee yang..." gadis itu menengok kearah balik tembok.
"Gu...e mama...u eskrim temenin." Lanjutnya lagi.
"Ha?!" Jio terkejut namun masih bisa mengontrolnya, meski dirinya sebenarnya bingung, kenapa dia seperti budak? Kemarin Qiana sekarang Mila. Lalu dia ingat satu hal.
"Maaf tapi gue udah pulang bareng sama Qiana."
"Si...siapa yang bilang mau pulang sekolah! Aku mau sekarang!" Oke kali ini dia tidak bisa mengontrol wajahnya, mulutnya terbuka bersamaan dengan matanya, begitu pula dengan kedua sahabatnya.
"Tunggu gue pikir gue harus beli korek kuping lebaran ini seperti kata lo Ngga, seorang Carmila Nicholas mau membolos hanya demi eskrim? Oh! Lo ngidam? Anak siapa! Jangan jangan... Anying sakit bangcat!" Yoga di jitak oleh Rangga, Jio pun ikut menjitaknya, meski kalimat tengah ada benarnya.
"Mau ngomong apa lo!" Tuduh Yoga.
"Gakkkk!"
"Kalo ngomong di saring kalau gamau orang keselek, jamban!""Ayo Jio temenin gue, gue traktir es krim deh. Janji." Mila memasang wajah super duper imut.
"Gue ga nyangka Mila bisa seimut itu." Aku Rangga yang di setujui Yoga dan di jawab "Gue juga."
"Tabok gue Mil."
"Ha?"
"Gece tabok."Plak. Rangga dan Yoga lagi lagi melongo. Meski terlihat tidak kencang namun cukup membuatnya sadar itu semua bukan mimpi!
"Lo seriuskan? Entar di jalan minta balik ga lucu."
"Dua rius."
"Oke, ayo." Jio memberikan tangannya. Mila diam sebentar lalu menggenggam tangan itu."Ga ada kata kembali."
Back back back ga lama kan!!! Ya dong. Ada ide gengs, doain makin banyak ide gue pas lo pada sholat, kalo gak pas di gereja, kalo gak pas di Pure, di klenteng, di Vihara atau dimana pun itu, karena inget.
God is everywhere so pray everywhere.
Salam cantik Mila :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy (OnGoing)
Teen FictionPLAGIATOR PERGI JAUH JAUH !!! Squel of Teacher __________________________________ Kamis Up. Private Story "Gue beri lo nilai bagus dengan hanya sebuah ciuman, gimana?" "Never!" "Oke cantik selamat berjuang." CopyRight©