18

1.1K 62 0
                                    

"Dia udah dateng belum sih?"
"Piket kali Na."
"Cupu mah beda Na."
"Iy--"
"Ayo pulang." ajak Jio menarik paksa Qiana untuk pergi karena sedari tadi dirinya sudah sabar menunggu, namun sepertinya gadis itu tidak sedang membicarakan kerja kelompok melainkan ngerumpi

Entah siapa yang mereka bicarakan, Qiana pura pura berwajah bete dan menatap teman temannya dengan mata berkedip sambil berbisik 'berhasil'

"Aduh sayang, sabar dong!" Seru manja Qiana, Jio terdiam saat melihat Mila, orang yang memang di tunggu oleh Qiana. Laki laki itu kembali berjalan untuk mencapai tempat parkir.

"Nanti malam temenin gue yuk."
"Perjanji kita cuma anter jemput, ga lebih."
"Ya itu kan juga anter jemput." Jio merem motornya secara mendadak, laki laki itu membuka helm dan menatap gadis di belakangnya kesal.

"Seriouly?"
"Iya. Emang ada yang bilang anter jemput pas sekolah doang?"
"Turun deh lo." Qiana mengambil hp nya dan mengotak atiknya sebentar dan menaruhnya di telinga.

"Telpon siapa lo?"
"Adek gue." Jio segera mengambil hp itu dan melemparnya ke jalanan. Qiana tidak kaget dia sudah memperkirakan itu semua, tidak sulit baginya untuk mendapatkan hp baru hanya saja dia harus pura pura kesal.

"JIO!"
"Sorry hilaf, tar gue ganti yaaa." Jio mengusap ngusap kepala Qiana dengan kasih sayang yang palsu

"Ip XX lho."
"As you wish my queen." Denhan putaran bola mata pastinya.

Singkat cerita

"Pa...."
"Hm."
"Beliin hp dong."
"Kamu baru beli hp lho bulan lalu." saut Fitri menatap putra semata wayangnya.

"Emmm. Jio ngebanting hp orang."
"Ya Allah." pekik Fitri kaget sedangkan suaminya mengeleng tidak percaya.

"Hp Mila?"
"Bukan Ma."
"Terus?"
"Qiana."
"Siapa lagi itu astaga."

'orang yang ngancem anak gadis Mama' pekik Jio dalam hati.

"Ga penting Ma, boleh ya Pa?"
"Iya, tapi jangan di ulang."
"Hp nya apa?" Tanya Jia
"Esia hidayah."
"Astagfirullah serius gue."
"Ip XX sama kaya Jio Ma."
"Yang 20 juta lebih itu?"
"Iya."
"Atuh mending beliin dia motor aja." Saut Fitri.

"Mama itu mah beda kebutuhan. Hp itu udah kebutuhan primer sekarang. Yaudah Jio mau mandi dulu, mau pergi."
"Kemana lo?"
"Malming lah, emang nya elo jomblo."
"WOY PJ BOLEH KALE!"
"MAU?"
"IYA!"
"ANNNNN" Jia cemberut sedangkan Fitri tertawa.

"Mama!"
"Jia ga boleh ngebentak Mama, lahiran susah lho." Fitri sang ibunda memeletkan lidahnya dan bergelayot manja pada suaminya yang baru saja membelanya.

"Ga adil ih, bang Jio boleh pacaran kenapa Jia ga boleh."

"Masih SMP kamu itu! Mau Mama undur jadi pas udah kerja!?"

"Eeee jangan. Yaudah Jia ke kamar aja deh. Byeeee muach muach." kissbye Jia membuat sepasang suami istri itu geleng geleng.

YOOOOOOOO

Enemy (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang