WOW!!

2K 354 65
                                    

Seokjin memeras kain handuk kecil yang sudah direndam dalam baskom berisi air dingin.

"Bisa-bisanya lo sakit," ucap Seokjin.

Yoongi langsung melek, tapi meleknya setengah gitu. Jadi kayak orang setengah sawan. "Ya bisalah. Gue tau gue punya ketampanan yang lebih dari manusia biasa, tapi gue tetep manusia."

Seokjin memutar bola matanya. Ia lalu menoleh ke arah Namjoon. "Joon, tusuk ubun-ubunnya," katanya sambil menempelkan handuk basah itu ke kening Yoongi

Si Namjoon malah cengengesan. "Beginilah bunda, azab menyakiti pacar boongan. Sakit kan lo! Kualat lo sama Jimin."

Yoongi langsung nendang Namjoon pake kakinya. "Sok tau lo, ceker ayam."

Namjoon membelalak. "Dih, kok ngegas? Lagian kalo manusia kayak elu sakit, fix pasti ada sesuatu."

"Itu efek panik gara-gara dia bakal pergi ke Jepang, mau ketemu Jimin," suara Hoseok terdengar dari pintu.

"APA???!!!" Namjoon sama Seokjin barengan ngegas. Mereka lalu saling menatap bingung satu sama lain kemudian menatap Yoongi.

"Lo mau ketemu Jimin?" tanya Namjoon tak percaya.

Seokjin menggeleng-geleng. "Eh, anak sarap! Mau ngapain lo di Jepang? Cuma tau arigatou, konnichiwa, ikeehh, kimochi, hayahku, mau ngapain? Temen duetnya Miyabi?"

Hoseok ketawa. "Kalo gitu sih gue juga mau."

Astaghfirullah, Jung Hoseok. Tobat nak.

Seokjin memukul lengan Hoseok keras. "Serius gue! Ini bocah ditinggal Jimin pikirannya jadi makin nggak waras. Padahal cuma pacar boongan. Eh, mantan boongan ya? Salah gue."

Hoseok melirik Yoongi. "Gi?" Hoseok menaik-turunkan alisnya, memberi kode.

"Gue sayang Jimin, hyung," gumam Yoongi.

Seokjin sedikit terkejut mendengar pernyataan Yoongi yang tiba-tiba itu. Tapi ia berhasil menguasai diri dan bertanya pada Yoongi. "Sayang apa dulu? Sayang itu banyak. Sayang ortu, sayang keluarga, sayang pacar, sayang temen, sayang suami orang, sayang mantan kayak Namjoon. Sayang tuh banyak."

Namjoon langsung nengok. "Kok kek aku?"

Seokjin mendengus kesal. "Iyalah. Kamu kan masih sering sms-an sama Sowon."

Namjoon langsung senyam-senyum sok malu, padahal malu-maluin. "Ih, Jinseokku cemburu... cemburu yaaa?? Unch unch."

BLETAK!

Hoseok nggak pake basa-basi langsung nge-geplak kepala Namjoon. "Itu mulut minta gue siram air got."

Seokjin tiba-tiba berdeham. "Jadi lo beneran bakal ke Jepang?"

Yoongi mengangguk. "Gue bakal pindah ke Jepang."

Namjoon kemudian bicara, "Tapi lo beneran sayang Jimin, kan?" Semua mata tertuju pada Namjoon yang melanjutkan kata-katanya. "Yah, gue cuma nggak mau lo main-main sama Jimin lagi, hyung."

Yoongi tersenyum tipis. "Iya, Joon. Gue sayang dia."

"Tapi," Hoseok menyela. "Jangan berharap terlalu banyak ya, hyung," ucapnya.

Yoongi mengerutkan dahi. "Maksud lo?"

Hoseok menghela napas. "Meskipun lo datang nemuin Jimin dan minta maaf, belum tentu dia mau nerima lo lagi."

Degh.

Yoongi merasakan dadanya berdenyut perih. Ia mengabaikan rasa perih itu dan berpaling pada Hoseok. "Maksud lo, Jimin nggak bakal maafin gue?"

dating (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang