Warning!
Serius mode on.####
"Maaf."
Dari semua kata dan kalimat yang berseliweran di kepala Yoongi, yang bisa keluar hanya kata maaf.
Sebelum Jimin sempat berkata-kata, Yoongi berkata lagi, "Gue tau lo bakal bilang kalo gue ga perlu minta maaf, tapi please, dengerin gue dulu."
Jimin menurut. Ia hanya menunduk dan melihat kedua tangannya yang saling bertautan.
Yoongi diam sejenak, menyusun kata. "Gue emosi dan gue nggak mikir waktu menyuruh Eomma buat mindahin lo sekolah. Gue ga tau kenapa kata-kata kayak gitu bisa keluar. Gue nggak bener-bener maksud buat nyuruh lo pergi, Chim."
Jimin tersenyum kecil. "Gue tau," Jimin menatap Yoongi. "Lo ngomong gitu cuma karena lo mau ngelindungin orang yang lo sayang."
"Gue nggak..."
"Masih mau ngelak kalo lo nggak sayang sama Jennie?" Jimin menaikkan alisnya. "Lo tau? Kejadian kemarin itu ngasih tau semuanya. Lo sayang Jennie, Yoongi. Banget."
Saat Jimin berkata seperti itu, hatinya terasa perih. Tapi Jimin berusaha tersenyum, menutupi perasaannya sendiri.
"Gue nggak sayang Jennie," bantah Yoongi lagi.
Jimin mendesah pelan. Ia menunduk dan mulai mengayunkan kakinya. "Lo bilang lo nggak tau kenapa kata-kata itu bisa keluar 'kan? Itu karena hati lo udah nutupin logika lo, Yoongi. Yang menggerakan lo kemarin itu hati lo, bukan otak lo. Dan yang ada di hati lo itu yah... Jennie."
Yoongi menoleh dan menatap Jimin lekat. Mencari tahu apa yang Jimin rasakan saat ini. Tapi yang ia lihat saat ini, Jimin menunduk sambil tersenyum kecil.
Jimin suka sama lo.
Yoongi memalingkan wajahnya. Rasa bersalah kembali mengerubunginya.
"Chim..."
"Nggak apa-apa. Gue ngerti kok," potong Jimin. Ia tersenyum pada Yoongi. "Kalo gue ada di posisi lo, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama buat orang yang gue sayang."
"Semua orang pasti bakal melindungi orang yang mereka sayang, apapun yang terjadi, dengan cara apapun meskipun itu nyakitin orang lain atau bahkan diri kita sendiri."
Kata-kata itu terulang di pikiran Yoongi. Ia menutup matanya.
Dan cara gue kemarin udah nyakitin Jimin.
Ketika Yoongi membuka mata, ia terdiam.
Jimin menangis.
Yoongi menatap bulir air mata yang jatuh di pipi kiri Jimin. Jimin sepertinya tidak menyadari hal itu, karena saat ini Jimin malah tersenyum padanya.
"Maaf," Yoongi meminta maaf lagi.
Jimin memicingkan matanya. "Ish, dibilang nggak apa-apa."
"Please jangan bohong, Chim. You're not okay."
Jimin merasa dadanya mulai sesak. Dia sendiri tau Yoongi benar. Jimin tidak baik-baik saja.
Jimin memaksa seringaian tipis, membuat ekspresi seakan ia kesal dengan kata-kata Yoongi. "Bohong apaan sih? Kebanyakan baca fanfiction, otak lo jadi penuh khayalan."
Jimin mengerjap bingung saat Yoongi berlutut di hadapannya, mendongak memandangi Jimin yang duduk di bibir kasur sambil menangkupkan tangan kecil Jimin dalam genggamannya di atas paha Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
dating (hiatus)
Fanfic"Yah, elu mah belum move on dari Jennie. Tuh liat, doi udah ada gebetan baru. Si Taehyung IPA-3," Namjoon ketawa puas banget. Suga kesel. "Anjir. Ngapain gue stuck ama dia? Gue juga udah punya gebetan kali. Eh, pacar deng." "Siapa anjir? Sok ganteng...