06.12 am.
Pagi sekali Jungkook menduduki kursinya dengan pandangan mata tetap fokus pada layar laptop kerjanya. Hari ini Taehyung tidak menemaninya karena—
Ah, Jungkook saja tidak tau.
Saat bangun tadi, Jungkook tidak menemukan Taehyung disampingnya jadi Jungkook pikir Taehyung ada urusan penting yang tidak ingin diketahui orang-orang. Jungkook melihat kearah pintu dimana sang sekretaris menyapanya.
"Selamat pagi, Bu, saya hanya ingin mengingatkan tentang pertemuan dengan perusahaan finansial G-Park nanti jam sembilan. Saya akan memberitahu lagi sepuluh menit sebelum pertemuan."
"Terima kasih, Sekretaris Lee. Tapi tolong panggil aku nona saja oke?" dengan senyum yang dipaksakan bagian kalimat terakhir. Jujur saja ia tak berniat seperti itu karena sekretarisnya ini sangat ramah padanya.
Sekretaris Lee yang sedari tadi berdiri di sebelah pintu itu menunjukan ekspresi menahan tawanya. Ia tau bahwa usia Jungkook itu terbilang muda jadi aneh baginya untuk dipanggil seperti tadi sebelumnya.
Pagi telah diganti siang, kini Jungkook sedang mengikuti pertemuan dengan perusahaan G-Park di kantornya. Acara 'tanda tangan kerja sama' itu disorot para wartawan yang sedari tadi meminta izin untuk masuk ke dalam gedung. Para wartawan itu diminta untuk keluar ruangan dan membiarkan kedua presdir perusahaan tersebut.
"Aku berharap atas kerja samanya, tuan Park."
"Aku juga berharap demikian." Si tuan Park itu tersenyum ramah dan mengundang Jungkook untuk tersenyum sepertinya.
"Ngomong-ngomong, apa rumor kau bersuami dengan putra perusahaan Taegyoon itu benar?" Jungkook mengangguk dan menjawab. "Tentu itu benar."
"Aku harap kita bisa berjumpa lagi." presdir G-Park itu kini menginggalkan Junghwa. Jungkook melangkahkan kakinya menuju ruangannya.
"Sekretaris Lee?"
"Ya, nona. Anda perlu sesuatu?"
"Ngomong-ngomong, apa kau tau hari ini Taehyung pergi kemana?" Sekretarisnya bingung. Karena semakin ke ujung kalimat, semakin kecil suaranya.
"Maksud nona?" tanya sang sekretaris.
"A-ah, lupakan saja." Jungkook mempercepat langkahnya menuju ruangannya dan meninggalkan sang sekretaris sendirian.
"Taehyung? Apa dia baru saja menanyakan suaminya?"
"Bodoh. Jeon Jungkook bodoh!" Kepalanya ia pukul dan dirinya menampar mulutnya sendiri.
"Hei! Kau pikir kau siapa menanyakan hal bodoh seperti itu!"
Dia merutuki diri sendiri.
"Dan siapa si Kim Taehyung itu dalam hidupku?!"
-oOo-
Di Seoul kini sudah malam, waktunya para karyawan untuk pulang dari perusahaan.
"Nona, tuan Kim bilang bahwa dia akan pulang malam ini."
"Oh, begitu." Jungkook menaikan sudut bibirnya diam-diam. Ia kembali melangkahkan kakinya keluar dari perusahaan. Mobil hitamnya menunggu didepan lobi, sang supir keluar untuk membukakan pintu. Sepanjang perjalanan Jungkook hanya diam saja menatap jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty CEO
Fanfictionhanya kisah hidup seorang presdir muda jeon jungkook dan suami (tidak) sahnya. 〔⎙, taekook story〕 ❛ ©lazulyflo, 2019