Pagi di hari minggu ini cukup cerah. Udara dengan 25 derajat celcius yang cukup dingin di pagi hari. Sinar mataharipun mengintip masuk lewat celah-celah kecil.
Terlihat sepasang insan yang sedang tidur berhadapan itu nampak nyenyak dengan alam mimpinya. Salah satunya bangun karena matanya terus ditusuk oleh cahaya yang masuk.
'Hng? Tangan siapa yang ada di leherku?'
Belum sepenuhnya sadar Jungkook kini meracau tak jelas dan perlahan ia memfokuskan pandangan netranya.
Wah. Sungguh.
Ini adalah pertama kalinya Jungkook melihat wajah tidur sang suami yang nampak damai dan tenang.
Tampan. Itu kata pertama yang muncul dipikirannya.
'Hei Jungkook. Apa yang kau pikirkan? Kau gila ya?'
Jungkook mengalihkan pandangannya kearah lain saat seonggok manusia di sebelahnya itu menggeliat. Kesannya memang begitu, awalnya Jungkook lega saat suaminya itu menghadap lawan arahnya namun ia tarik lagi napas leganya itu ketika Taehyung kembali berbalik dan menaruh tangannya tepat di pinggang Jungkook.
Tak ketinggalan juga kaki Taehyung yang mengaet kaki Jungkook dan memeluk dirinya layaknya sebuah guling. Jungkook melotot melihat aksi tak sadar Taehyung dan ujung hidung sang suami yang menyentuh pipi Jungkook.
'Ya tuhan.. kejutan pagi macam apa ini?!'
Yang lebih muda gugup sendiri ketika membayangkan apa yang akan terjadi jika Taehyung memajukan tubuhnya lagi?
'AAAAARGHHHH!! BERHENTI MEMBUATKU STRESS KIM SIALAN TAEHYUNG!!'
Mata Taehyung sedikit terbuka mengintip apa yang terjadi, ia belum sepenuhnya sadar. Alisnya terangkat sebelah. Tanpa kesadarannya, ia semakin menarik Jungkook dengan tangannya yang memeluk leher istrinya.
'A-apaan dia ini!'
Tengkuk Jungkook ditarik. Kepalanya ia condongkan kebelakang agar bibir mereka tak bersentuhan.
"T-taehyungh. Apa yang kau lakukan?" Jungkook bergumam saat sang suami nampak tak peduli dan kembali tidur.
"Ah, ajaib sekali. Gulingku bisa bicara?" Taehyung meracau tak jelas dan mencoba membuka matanya. Ia memfokuskan melihat langit-langit kamar.
"Uh? Sudah pagi, ya?" Taehyung mengerjapkan matanya sambil mengerutkan alisnya saat ia sadar permukaan yang ia peluk itu sangat berbeda. Ia semakin merinding saat napas seseorang menerpa sebelah wajahnya.
'Oh tuhan. Jangan bilang jika gulingku bernapas dan hidup!'
Kepalanya ia gerakan perlahan. Setelah itu Taehyung melotot saat melihat jarak wajah Jungkook dengannya sangat dekat. Mereka mematung untuk beberapa saat.
"Apa yang kau lakukan?"
"Harusnya aku yang bilang begitu,"
"Apa yang kau lakukan?"
'Apa yang aku lakukan?'
Taehyung mencoba memcerna keadaan. Dirinya melihat tangannya yang mendekap Jungkook dan kaki kirinya yang mengaet kaki kurus milik sang istri. Perlahan Taehyung duduk dan Jungkook juga mengikutinya karena lengan kanan Taehyung yang membawanya.
"Maafkan aku. Aku akan pergi mandi dahulu," ucap Taehyung padanya. Taehyung menyibak selimut dan turun dari ranjangnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Jungkook meremas kuat selimut yang masih menutup setengah tubuhnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty CEO
FanfictionKisah hidup seorang CEO muda Jeon Jungkook dan suami (tidak) sahnya. 〔⎙, genderswitch taekook's story〕 ❛ ©lazulyflo 2019