21

612 53 8
                                    

Waktu kian berlalu, hari demi harinya Jungkook jalani tanpa ada sesuatu yang spesial selain kopi buatan Sekretaris Lee yang setia menemaninya bersama monitor dan keyboard, tak luput juga dengan tumpukan email yang terus bertambah.

ㅤㅤ

Kalau ditanya apakah Jungkook muak dengan hal monoton seperti ini, jawabannya adalah ia sudah biasa- terpaksanya menjadi terbiasa.

ㅤㅤ

Kejadian minggu lalu pun sudah tidak menganggu pikirannya. Tiap harinya jika barang sedetik pikirannya teralihkan, ia langsung mengsugestikan dirinya agar tidak tertarik dengan haluannya.

ㅤㅤ

"Permisi, nona. Surat undangan untukmu." Setelah tiga ketukan, sekretarisnya masuk dengan membawa sepucuk surat beramplop coklat tua bergaya klasik.

ㅤㅤ

Jungkook menerimanya setelah mengulurkan telapak tangannya selagi tangannya yang lain sibuk memilah surel di komputernya, "dari siapa?" Ia bertanya sebelum melihat suratnya.

ㅤㅤ

"Dikirim khusus oleh sekretaris pribadi Tuan Kim."

ㅤㅤ

Jungkook langsung menoleh cepat. "Kim Taehyung?" Sekretarisnya mengangguk sambil tersenyum kecil berniat menggodanya.

ㅤㅤ

Melihat senyum jengkel yang terpatri di wajah Sekretaris Lee, Jungkook dibuat tersipu. Ia pura-pura batuk sakit tenggorokan. Membuka amplop dan mengeluarkan kertas yang dilipat tiga bagian. Membacanya perlahan sampai ujung kata terakhir.

ㅤㅤ

"Anda mendapat undangan pernikahan?"

ㅤㅤ

Suasananya berubah mencekam, seolah ada efek gelap di dekat mata Jungkook yang seperti mengeluarkan kilat. "Bukan. Hanya perayaan kecil untuk Tuan Kim Taejoo yang segera pensiun."

ㅤㅤ

Sebenarnya ia sudah mengetahui isi suratnya, namun Sekretaris Lee sedikit mengajaknya bercanda agar tidak terlalu fokus bekerja.

ㅤㅤ

"Tolong kosongkan jadwalku untuk Sabtu pekan ini, Sekretaris Lee. Aku akan sangat sibuk untuk 3 hari kedepan."

ㅤㅤ

-oOo-

ㅤㅤ

"Sehabis ini kita kemana?" Hampir seharian ini jadwal Jungkook berada di luar ruangan, temu sapa dengan kolega lama dan baru. Hari yang cukup melelahkan baginya. Ia keluar ditemani oleh sekretaris dan supirnya.

ㅤㅤ

Langit sudah bersemu jingga, sudah dekat jam makan malam, "saya lupa memberitahu anda, akhir jadwal hari ini ada pertemuan keluarga di kediaman presdir. Apa anda berminat?"

ㅤㅤ

Jungkook menghembus napasnya kasar. Ia belum menemui orang tuanya sejak kembali ke Seoul. "Ya, baiklah." Tidak ada salahnya juga.

ㅤㅤ

"Omong-omong, bagaimana dengan pertemuan dengan Tuan Kim Taehoon kemarin?" Sahut Sekretaris Lee memecah keheningan yang ditemani dengan saluran radio lokal pilihan supir- Paman Cha.

ㅤㅤ

Alis Jungkook mengerut ketengah, tidak suka mendengarnya. "Aku tidak mau membahasnya sekarang." Balasnya dengan kecut.

Beauty CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang