12

1K 89 0
                                    

"Maksudmu, mereka melakukannya?"


Sekretaris Lee terdiam karena ragu dengan arah pembicaraan antara mereka, ia malah menaikkan alisnya dan berdengung.


"Saya tidak yakin sih, beliau terlihat baik-baik saja hari itu."


Tuan Jeon tidak kunjung bicara ataupun menanyakan mengenai putrinya kepada sekretarisnya. Di satu sisi ia sangat bersyukur Jungkook masih menjaga dirinya sampai saat ini.


"Sekretaris Lee, apa kau bisa hubungi putriku? kalau bisa pastikan dia harus bertemu dengan ku hari ini."


***


Semenjak kejadian tadi pagi, Jungkook dan Taehyung hanya diam-diaman saja di ruang tengah sambil menyalakan tv. Taehyung lebih fokus dengan ponsel di tangannya dan Jungkook melamun tidak tahu harus memikirkan apa.


Kalau tetap seperti ini, bisa jadi seharian Jungkook akan bosan dan jenuh. Pada akhirnya bingung mau berbuat hal apa.


Setelah berpikir cukup lama, Jungkook bangkit dari duduknya dan mencuri perhatian Taehyung yang menyadarinya. "Kau mau kemana?"


"Ruang kerja...mungkin Sekretaris Lee sudah mengirimkan surelnya." Sahutnya sambil mencoba jalan perlahan. Rasa sakit lebam di kakinya kemarin masih terasa sampai sekarang. Bahkan Jungkook perlu berjalan dengan pincang jika ingin buru-buru.


Taehyung yang peka dengan mood sang istri saat ini pun mengerti, ia sampai berniat untuk menemaninya di ruangan kerjanya. Tapi tujuan Jungkook ke ruang kerja adalah untuk menghindarinya (pikiran percaya dirinya Taehyung).


Sementara itu Jungkook sudah masuk ke dalam ruangan kerja. Ia menghampiri meja dan menyalakan laptopnya. Sekretaris Lee juga sudah mengirimkan beberapa surel kepadanya, jadi ia bisa bekerja dan sedikit menjaga jarak dengan Taehyung.


"Harusnya dengan segini sih, tidak masalah."


Di lain tempat, Taehyung malah terpikirkan dengan sikap perilaku istrinya hari ini yang nampak terang-terangan mulai mencurahkan isi hatinya. Ditambah kejadian gorden tadi pagi yang masih terngiang di benak Taehyung.


"Kenapa harus menjelaskan dengan rollercoaster? Aku tidak pernah mengerti bagaimana perasaannya.." Layaknya seorang detektif Taehyung mencoba memecahkan apa yang dimaksudkan Jungkook di ucapannya tadi.


"Apa itu seperti naik viking?"


Jika sudah begini, Taehyung tidak bisa melakukan apapun selain konsultasi ke Lisa si budak cinta-ers selama 8 tahun ini. Karena saat ini Lisa ada di negara kelahirannya, Taehyung hanya menghubunginya lewat telepon aplikasi garis.


"Apa ini~ merindukanku, brother?" Terdengar dari sana Lisa nampak mengawali pembicaraan dengan gurauan khas dirinya yang kelewat percaya diri (harusnya ini bagus).


"Lis, aku ingin konsultasi soal sikap istriku akhir-akhir ini." Taehyung langsung to the point dari tujuan ia meneleponnya. Keduanya bukan tipe yang bertele-tele saat bertelepon karena punya kesibukan masing-masing.


"Konsul? Waah, aku ini polisi, bukan psikolog. Kamu salah orang?"


"Kau ahlinya di bidang ini, kan?"


"Yes, sir! Apa kendalamu kali ini?"


***


Sementara itu Jungkook masih sibuk mengurus kembali berkasnya dan mengecek kembali berkas yang ia revisi sebelumnya.


Beauty CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang