08. Kejutan

5.7K 644 475
                                    




"Oh Sehun ssi? Selamat siang?"

Dia berdiri tepat di depan pintu rumah yang baru saja terbuka. Mata menyipit dengan kernyit di dahi yang tampak begitu jelas. Bibir dengan rasa penasaran menjawab, "Selamat siang ... Kalau boleh tahu siapa?"

"Kami dari Kantor Kejaksaan Seoul—"

"Oh, Kyungsoo ssi ya?" Dia memotong ucapan salam itu kala matanya menangkap Kyungsoo yang berdiri tepat di belakang seniornya yang sedang berbicara.

"Kau kenal dengannya?" Sang senior berbisik dengan pertanyaan.

Kyungsoo mengangguk dan menjawab rendah, "dia adalah sahabat tunangan saya, Sunbae."

Inilah mengapa Kyungsoo enggan dengan kasus yang sedang diusut bersama Jaksa Jo, seniornya; dan lebih tertarik membantu Jaksa Park dengan kasus korupsi Kim Hyung Departement Store, lantaran terlalu banyak sahabat kekasih yang terlibat pada kasusnya ini. Wajar saja, klub malam milik Tuan Lee begitu besar dan berkelas, sehingga pengunjung yang datang pun adalah orang-orang berkelas dan konglomerat.

"Kami dari Kantor Kejaksaan, ingin bertanya beberapa hal pada Oh Sehun ssi, terkait kasus Tuan Lee." Jaksa Jo, senior Kyungsoo, mengulangi kalimat yang tadi terputus.

"Ah, kasus klub malam itu." Oh Sehun menjawab enteng. "Tetapi bagaimana ini, saya benar-benar tak ada hubungannya dengan klub malam itu." Sahabat kekasihnya langsung saja membela diri.

"Ada beberapa obrolan Tuan Oh yang kami temukan di ponsel Tuan Lee. Dan, kami juga menemukan beberapa potret-potret Tuan Oh bersama Tuan Lee."

"Itu karena kami membuka usaha dengan tema yang sama, restoran ramen. Saya hanya meminta pendapat karena dia adalah senior. Jika Anda memeriksa isi obrolan kami, itu hanya sekedar urusan usaha." Oh Sehun tampaknya masih menolak untuk mengizinkan mereka masuk dan memberikan beberapa pertanyaan.

"Oi Oh! Kenapa lama sekali, siapa yang dat—" Seruan yang datang dari dalam rumah itu terhenti selaras ia yang mendekati dan mata berserobok dengan milik Kyungsoo.

Sekejap saja Kyungsoo terkesiap, mata mendelik dan langkah tersentak mundur. Ini bahkan seperti kutukan, Kyungsoo tak habis pikir bagaimana Tuhan terus mempertemukan mereka di situasi apa pun setelah malam yang panas di kapal pesiar di mana ia merayakan ulang tahunnya.

"Oh, Jaksa Do ya?" Dia tersenyum memikat sembari terus datang mendekati pintu masuk. Kyungsoo mulai bergemetaran dan tubuh mungil semakin menyusup di balik punggung seniornya.

Ini bukan karena Kyungsoo seseorang yang penakut, dia bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan semua kriminal yang selama ini dikejar dengan menggunakan jurus-jurus karatenya. Namun, kasus bersama lelaki yang berdiri di samping Oh Sehun itu, sungguh berbeda. Kyungsoo terlalu gugup dan sudah tidak dapat mengontrol detak jantung kala berdekatan. Jadi, jangan salahkan ia jika menjadi seseorang yang pengecut di hadapan sang lelaki tampan.

"Anda ini?" Senior Kyungsoo yang bertanya.

"Nama saya Kim Jongin. Saya adalah teman Oh Sehun." Dengan senyuman ramah, ia menjawab pertanyaan Jaksa Jo.

"Ah, baiklah Kim Jongin ssi. Kami tidak ada surat pengantar untuk ini, tetapi jika Jongin ssi tidak keberatan, apa kami boleh bertanya-tanya terkait Tuan Oh dan Tuan Lee. Kami mohon kerja samanya."

"Apaa-apaan ini?!" Oh Sehun yang kembali berseru. "Kalian bilang hanya memberikan beberapa pertanyaan. Kenapa malah melibatkan teman saya untuk mengusut tentang saya? Apa ini semacam kalian mencurigai saya?"

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang