07. Mengantar Pulang

5.3K 635 248
                                    



Kyungsoo beranjak dari kursi yang diduduki, mengikuti sang kekasih yang menyambut seorang investor baru yang katanya memiliki sebuah perusahaan paling terkenal di Negeri Tiongkok. Menurut cerita Chanyeol, dahulu orang ini adalah senior kala ia sedang bersekolah bisnis di luar negeri.

"Selamat datang, Presdir Wu." Chanyeol menyapa sembari menjulur tangan untuk bersalaman. "Selamat datang Sekretaris Huang."

Di sebelah Presdir Wu, sang investor baru untuk perusahaan Chanyeol, ada lelaki lain yang sejak tadi terus bergamit lengan dengan sang direktur. Chanyeol menyebutnya sebagai sekretaris, tetapi Kyungsoo menduga jika hubungan mereka bukan seperti bos dan sekretaris; jika hanya sekedar semacam itu, tidak mungkin lelaki dan lelaki saling bergamit tangan satu sama lain di acara makan malam. Mereka tampak memiliki hubungan khusus, mereka lebih seperti Chanyeol dan dirinya ketika menghadiri sebuah pertemuan penting.

"Terima kasih atas undangan Anda, Direktur Park." Presdir Wu menjabat tangan Chanyeol dengan senyuman ramah, sejurus kemudian ia melirik ke arah Kyungsoo dengan kerutan di dahinya.

"Ah, namanya Do Kyungsoo. Dia adalah kekasih saya." Chanyeol memperkenalkan Kyungsoo kepada investor barunya. Kyungsoo tersenyum sembari memberikan tangan untuk berjabatan dengan Presdir Wu.

Entah mengapa ada sedikit rasa lega lantaran Chanyeol tidak memperkenalkan sebagai tunangan, biasanya, Chanyeol akan memperkenalkan dirinya sebagai tunangan kepada rekan-rekan kerjanya. Bukan tidak menyukai, karena kenyataan mereka memang bertunangan, tetapi entah mengapa hal semacam itu terasa seperti beban yang berat untuk ditanggung Kyungsoo.

"Ah, Begitu rupawan dan modis. Apa Tuan Kyungsoo adalah sekretaris Direktur Park?" Sang investor bertanya.

"Bukan." Dengan cepat, Chanyeol menjawab. Dengan senyum semringah ia mulai membanggakan Kyungsoo. "Dia adalah seorang jaksa ternama di Kementerian Hukum Seoul. Saya tidak mengencani seseorang yang bekerja di perusahaan saya."

"Ah, begitu." Sang Presdir tersenyum menanggapi.

"Kalau begitu silahkan duduk, Presdir Wu, Sekretaris Huang." Chanyeol mempersilakan tamunya duduk, ia dan Kyungsoo pun ikut duduk berseberangan.

Mata Kyungsoo masih mencuri lirikan pada investor baru untuk perusahaan sang kekasih. Wajahnya terlihat begitu bijaksana dan ramah, dia bahkan tersenyum hangat sembari membolak-balik buku menu makanan yang disediakan.

Dalam perjalanan menuju restoran yang mereka sewa untuk acara makan malam, Chanyeol terus bercerita tentang orang ini. Chanyeol mengatakan jika ia begitu genius; dia bahkan menguasai lima bahasa yang berbeda, salah satunya bahasa ibu mereka, sehingga saat kalimat sambutan tadi, dia mengerti Chanyeol yang menggunakan bahasa Korea. Belum lagi perusahaannya yang begitu ternama dan berkembang pesat sehingga Chanyeol tampak begitu bersemangat untuk mengadakan kerja sama.

"Bagaimana dengan bebek peking? Bukankah Anda begitu menyukai?" Chanyeol memberi saran lantaran sang presdir tampak sangsi memilih menu makan malam apa yang dinikmati. Ah, Kyungsoo bahkan mendengar jika Presdir Wu tidak dapat menikmati masakan lain selain makanan Cina, sehingga itulah mengapa mereka kini berada di restoran masakan Cina untuk menikmati makan malam.

"Baiklah. Ayo makan yang itu saja kalau begitu."

Chanyeol tersenyum dan mengangguk, ia juga lantas memanggil pelayan untuk memesan menu makan malam yang akan mereka nikmati.

Kyungsoo mengamati; sang presdir masih menatap intens, bahkan ketika sang sekretaris berbisik dengan bahasa Cina yang begitu samar, bibir sang presdir masih tersungging senyuman bersama tatapan lekatnya.

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang