21. Penyelesaian

6.1K 611 318
                                    



Alunan musik lagu Ko Ko Bop milik grup idol EXO itu menggema di kafe yang didatangi Kyungsoo bersama selingkuhan tunangannya. Lelaki gagah ini mengajak untuk minum kopi bersama dan Kyungsoo tidak punya alasan yang cerdas untuk menolak.

"Cepatkan katakan mau Anda, Tuan Presdir. Saya rasa kita tak punya hubungan sedekat itu untuk alasan berlama-lama minum kopi bersama." Dengan cepat Kyungsoo berucap sembari meneguk minuman kopi yang dipesan.

Dia tersenyum, ikut meneguk kopi yang dipesan bersamaan dengan milik Kyungsoo. Senyum yang miring itu sedikit mengintimidasi Kyungsoo.

"Chanyeol sedang bersedih sekarang," ucapnya begitu lemah lembut, tetapi tetap tajam menusuk di telinga Kyungsoo. Mata bulat milik Kyungsoo bahkan harus mengerling menangkap kalimat yang memuat nama tunangan yang akan terbuang.

Bahu lebar itu sedikit mengedik, bibir masih saja menyemat senyum yang tak dapat diartikan. "Dia terus menangis semalaman di pelukanku. Aku tidak tahu jika lelaki cantik seperti Kyungsoo ssi bisa dengan begitu kejam menghancurkannya."

Kyungsoo mendelik tajam. Dia berucap seolah semua ini adalah kesalahan Kyungsoo dan itu benar-benar membuat Kyungsoo bergidik ngeri; tidak bisa lebih jauh membayangkan bagaimana tunangan berengsek berpelukan dengan lelaki perkasa yang lain.

"Aku tak pernah mencoba menghancurkannya. Dia yang lebih dahulu bermain di belakangku!"

Ujaran tegas Kyungsoo membuatnya terkekeh. Dia bahkan terbatuk lantaran sedikit tersedak oleh kopi yang diteguk. "Jika boleh jujur, dia tidak masalah sama sekali dengan pertunangan yang hancur. Akan tetapi, saham perusahaan yang dicabut cuma-cuma oleh kekasih gelap Kyungsoo ssi yang begitu berkuasa setelah pertengkaran hari kemarin; itu yang membuat Chanyeol begitu terpuruk." Senyuman itu terlihat mengejek. Seolah dengan berbangga hati menunjukkan pertunangan Chanyeol dan Kyungsoo yang hancur.

Bagaimanapun, Park Chanyeol tidak menginginkannya. Setelah perselisihan mereka pun, yang terpenting di sini adalah saham perusahaan. Perasaan cinta yang selama ini terlihat begitu indah di antara mereka ternyata hanyalah sebuah kedok.

Dia menghela napas. "Pembicaraan kita sembari mengopi bukanlah terkait hubungan gelap ataupun pertunangan Anda bersama kekasih saya. Pembicaraan kita adalah mengenai saham yang dicabut oleh Kim Jongin kekasih Anda. Chanyeol bahkan baru saja meniti usaha yang cukup gemilang. Apa lantaran perselisihan kalian sehingga Anda begitu saja mendoktrin Kim Jongin untuk bisa dengan mudah menghancurkan kerja kerasnya? Bagaimanapun, Chanyeol sudah banyak membantu Anda, tidak bisakah Anda berbalas budi bahkan sedikit?"

Kyungsoo membuang napas dengan begitu kesal. "Ah, Anda menuduh saya?! Anda pasti berpikir saya lah yang menyuruh kekasih saya untuk mencabut saham perusahaan Park hanya karena urusan pribadi kami. Anda berpikir kami adalah orang yang picik?!" Kyungsoo sudah kesal.

Dia bahkan tak tahu sama sekali apakah tunangan berengsek meminta investasi dari perusahaan kekasihnya. Dia bahkan baru saja tahu berita tentang kekasih yang begitu beruang yang mahadahsyat. Sedikit pun tak pernah terbesit di benak dan hati untuk menghancurkan keluarga Park dengan picik ini.

Dia masih tersenyum. "Tidak salah orang di luar sana mengatakan Jaksa Do adalah orang yang genius."

Dia kembali meneguk minuman kopi di cangkirnya. "Saya sudah datang untuk menemui Jongin, tetapi tampaknya wakil presidr baru itu terlalu sibuk sehingga tak dapat ditemui. Jadi, saya hanya berharap Kyungsoo ssi bisa membalas budi terhadap keluar Park. Lagi pula setelah ini, Anda akan benar-benar terlepas dari keluarga mereka."

Kyungsoo akhirnya tersenyum tengik. Entah mengapa ia merasa begitu rendah di sini sehingga harus terus membalas budi kebaikan.

Kyungsoo lantas meneguk minuman hingga habis. "Bukankah Presdir Wu begitu kaya raya, bukankah itu begitu mudah untuk membantu Park Chanyeol saat ini?! Lagi pula ia tidak mungkin hancur hanya oleh satu saham yang ditarik kembali!" Tanpa berpamitan, Kyungsoo beranjak dari kursi kafe untuk melangkah dan bermaksud pergi.

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang