Sebenarnya Kyungsoo sudah sering kali melihatnya, akan tetapi selama ini ia tak pernah menemukan sahabat kekasihnya ini bisa luar biasa tampan. Sekelebat bahkan kepala mengingat bagaimana pertemuan pertama mereka, di saat itu pun Kyungsoo tidak merasa roman memikat ini terpancar darinya.
Sebut saja Kyungsoo gila, lantaran hasrat untuk berpaling dan bermain nakal di belakang kekasih sudah terbesit di kepala. Selama ini bahkan ia bertahan dan terus berusaha mencintai karena hanya pernikahan bersama Park Chanyeol lah yang bisa menyelamatkan keluarganya. Akan tetapi, kalimat menantang yang diucap lelaki yang hanya beberapa kali bertemu dan Kyungsoo bahkan sempat lupa namanya, membuat Kyungsoo tergelitik dan ingin mengikuti.
Lagi pula, terlalu sakit begitu lama setia untuk lelaki berengsek yang suka mendua; jadi, bukan masalah besar jika Kyungsoo ikut mencicipi bagaimana rasanya bermain api.
"Kau? Apa tahu seberapa lama aku menahannya?! Sejak pertama melihatmu di acara keluarga Park tiga tahun yang lalu, kau terus mengalihkan duniaku."
Setelah menelan air liur untuk membasahi kerongkongan yang tercekat, Kyungsoo menarik kerah tuxedo-nya. Dia tidak menghindari sama sekali tatapan mata elang yang begitu sangat kejam. Kyungsoo bahkan berbisik rendah di telinganya.
"Lakukan! Lakukan semua yang kau inginkan malam ini. Jangan pernah menahannya lagi."
Kyungsoo sangat paham jika ia sedang mengundang aura buas yang berhasrat memorak-porandakan dirinya. Akan tetapi Kyungsoo ingin mencoba, ingin merasakan sensasi permainan gelap di belakang kekasih tercinta.
Dia bertindak cepat. Kyungsoo bahkan tersentak oleh ia yang memaksa membalikkan tubuh Kyungsoo hingga wajah menempel pada dinding kabin. Tangannya menekan kepala Kyungsoo dan sesuatu yang membengkak di bawah sana dengan sengaja digesekkan di antara bokong Kyungsoo.
"Kau bahkan tahu sekali apa yang ingin kulakukan, Kyungsoo ssi. Ini benar-benar akan menjadi kesalahanmu!"
Kyungsoo ingin menjawab, tetapi tak mampu lantaran lelaki itu menarik surai dan kemudian ia melumat bibir dengan kasar dan tak sabaran. Kyungsoo bisa membaca jika ia bertingkah semacam ini; orang seperti Kim Jongin ini pasti adalah tipikal lelaki yang gemar mendominasi ganas pasangannya kala bercinta.
"L—Lakukan dengan cepat!" Kyungsoo tak dapat menolak, lebih tepatnya ia tak mau menolak, ini sudah kepalang tanggung.
Kyung malah diam saja kala ia tergesa-gesa membuka celana Kyungsoo hingga bokong yang sintal terpampang begitu saja. Kyungsoo pun masih tak berbuat apa-apa kala lelaki di belakang punggung mulai menggesekkan miliknya di muka lubang sambil sesekali memberi air liur di sana untuk melancarkan aksinya.
"Aku benar-benar akan melakukannya," ucapnya dengan napas sengal. Wajahnya bahkan tampak memerah dan tersirat kenikmatan kendati hanya bergesekan saja.
"Sial! Cantik sekali bokongmu, Kyungsoo ssi!" Dia pula tanpa izin meremas dan menampar bokong Kyungsoo.
"Cepatlah! Sebelum kita—OHH!" Bahkan belum sempat Kyungsoo menyelesaikan kalimat, ia sudah tersentak dan mendelik mata bulatnya manakala Kim Jongin menekan masuk kejantanannya tanpa aba-aba.
"Be—Besar!" Kyungsoo meringis nyeri. Dia tak bisa melihat bagaimana bentuknya lantaran penerangan memang begitu minim, tetapi dia bahkan tak menyangka jika akan sebesar ini dan begitu sesak di dalam lubangnya. Dia tak terbiasa dengan penis besar semacam ini.
"Bagaimana?" Kim Jongin terkekeh dan berbisik di telinga. Tangannya menuntun pinggul Kyungsoo untuk sedikit merunduk sehingga bokong bisa terangkat dan kejantanan semakin mudah masuk lebih dalam. "Kau menyukainya?" Dia kembali menarik wajah Kyungsoo dan memberikan ciuman yang ganas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair
أدب الهواة[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Ujaran Kim Jongin yang mengatakan perselingkuhan itu wajar bagi kaum lelaki, membuat Do...