"Auch!" Kyungsoo meringis nyeri.
Ia lantas memeriksa lubang belakang yang beberapa jam lalu dihujam dengan gila. Beruntung, sang kekasih sedang pergi mandi dan membersihkan diri sehingga ia tak perlu curiga kala Kyungsoo melangkah beringsut mendekati cermin di kamar tidur yang disediakan kapal pesiar yang mereka naiki.
Sungguh terasa ngilu dan terlihat lecet, lubang belakangnya. Kyungsoo bahkan terus menahan perih dan bersikap biasa saja tadi itu hingga pesta ulang tahunnya selesai. Baru kali ini Kyungsoo melakukan begitu tergesa-gesa pula tanpa pengaman dan pelumas sama sekali.
Kyungsoo membongkar tasnya, mengambil obat oles untuk mengurangi rasa perih di lubang belakang. Tadinya, ia membawa obat semacam itu untuk digunakan jika Chanyeol menggila kala mengajak bercinta malam ini. Namun, tampaknya Kyungsoo harus menolak untuk ditiduri sang kekasih malam ini. Apalagi jika lelakinya itu mendapati lubang yang terlihat sedikit longgar seperti sekarang ini, barangkali ini akan menjadi bahan percekcokan mereka.
Kyungsoo memerlukan beberapa waktu agar lubang kembali rapat dan sempit. Dia benar-benar masih tak menyangka jika milik sahabat kekasih begitu besar sehingga merobek lubang merah muda yang cantik menjadi semacam ini.
Kyungsoo membuka baju handuk untuk bermaksud mengganti dengan baju tidur. Namun, mata membeliak kala menangkap bercak begitu merah di bagian leher, sangat kontras dengan kulit tubuhnya yang begitu putih bersinar.
"Sial!" Kyungsoo mengumpat sejurus tangan menutupi bekas kecupan bercinta di lehernya, mata dengan cepat melirik kamar mandi di mana suara berdendang sang kekasih seirama dengan gemercik air yang mengalir.
Ingin sekali bibir mengutuk dan terus berkata kotor. Kyungsoo bahkan tidak ingat kapan lelaki sahabat kekasihnya itu meninggalkan yang bercak merah semacam ini di bagian leher. Tadi itu benar-benar membuat akal sehat Kyungsoo menggila sehingga ia tak bisa memperkirakan apa-apa yang dilakukan lelaki itu kala menjamah tubuhnya.
Dengan cepat tangan kembali membongkar koper bawaannya. Sepertinya ia memutuskan untuk tidak memakai piama malam ini, hanya baju panjang dengan turtleneck yang bisa menyelamatkan Kyungsoo malam ini. Dia hanya perlu pintar-pintar membuat alasan agar Chanyeol tidak mencurigai.
Setelah rapi dengan setelan malamnya, Kyungsoo tersentak dengan pelukan di belakang punggung. Aroma khas orang yang baru selesai membersihkan diri menguar di sekitar. Kyungsoo juga bisa merasakan air-air menetes dari surai yang basah.
"Hei, Chan. Keringkan dulu rambutmu dan juga pakai baju." Kyungsoo berucap lembut sembari berusaha memisahkan diri dengan sang kekasih yang mulai nakal memberikan kecupan-kecupan di tengkuk dan leher.
"Kenapa memakai baju begitu tebal? Aku bahkan tak bisa merasakan hangat kulit tubuhmu." Sang kekasih berbisik di telinga.
"D—Dingin. Angin malam yang berembus begitu dingin, apalagi kita sedang berada di tengah-tengah lautan. Jadi, kuputuskan memakai baju hangat." Kyungsoo berusaha santai untuk menjawab pertanyaan kekasih. Karena, ini memang jarang sekali terjadi. Mereka bahkan lebih sering tidak berpakaian kala bersama.
"Ayolah, Sayang. Lepaskan saja, kau akan merasa kepanasan sebentar lagi." Tangan nakal kekasih yang akan membuka baju panjang yang dikenakan, membuat Kyungsoo terkesiap.
Dengan cepat lantas Kyungsoo menepis dan berbalik. Dia menatap kekasih yang berkernyit dengan begitu dalam. Kyungsoo tahu ini mengherankan lantaran belum pernah sekali pun Kyungsoo menolak tangan-tangan nakal kekasih yang ingin menjamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Affair
Fanfic[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Ujaran Kim Jongin yang mengatakan perselingkuhan itu wajar bagi kaum lelaki, membuat Do...