22. Sang Pemenang [END]

8.8K 681 471
                                    


"Kak Kyung! Kak Kyungsoo!"

Jaksa Park yang datang mendobrak pintu ruang kerja Kyungsoo bersamaan dengan seruan panik yang membuat setiap orang yang berada di ruangan Kyungsoo kaget. Dia terlalu heboh.

"Ada apa, Jaksa Park?" tanya Kyungsoo sembari beranjak dari meja kerja.

"Lihat ini! Kau harus lihat ini!" Dia menggapai pengontrol televisi dan kemudian menghidupkan televisi yang ada di ruang kerja Kyungsoo. Seketika saja berita di dalam sana membuat semua orang terkesima.

" ... Jadi, Wakil Presdir Kim benar-benar akan menikah?"

"Eum. Dalam waktu cepat ini, saya akan segera menikah."

Kyungsoo menelan liurnya. Dia bahkan tahu jika pagi tadi ketika sang kekasih berpamitan untuk ia mengatakan akan melakukan interview terkait sebagai Wakil Presdir yang baru di perusahaan Kim Hyung. Namun, ia tak mengatakan sama sekali jika akan ada pertanyaan tentang pernikahan.

"Ini adalah siaran ulang. Aku sudah menonton seluruh isi interviewnya tadi. Namun, karena beritanya sungguh mengejutkan makanya ini disiarkan secara ulang. Dan kau, Kak Kyung, harus menonton!" Jaksa Park yang menginterupsi. Kyungsoo tidak peduli, ia terus berfokus pada televisi.

" ... Ah, apakah saya boleh mengucapkan beberapa kata?"

"Silakan saja, Wakil Presdir Kim."

Sang kekasih yang tampan di layar kaca kemudian menghadap lurus di depan kamera, dia tersenyum dan mulai berucap. "Hai Do Kyungsoo—Oh ya, nama kekasihku adalah Do Kyungsoo." Dia malah kembali berujar pada sang pembawa acara.

Sang pembawa acara bahkan terkejut dan membulat mata, sebuah pertanyaan muncul dari bibirnya. "Do Kyungsoo? Jaksa Do yang terkenal itu?!"

"Benar." Senyum sipu malu menemani jawaban kekasih Kyungsoo.

Jelas saja Kyungsoo mendelik mata. Tak hanya dirinya, rekan kerja dan bawahan yang berada di dalam ruangannya mulai berbisik-bisik dan ada pula yang meledeki.

"Hai Sayang ...." Kim Jongin merubah panggilannya dan kembali menatap lurus. "Ini tidak terlalu cepat dan ini tidaklah terburu-buru. Akan tetapi, aku yang sudah tak sanggup tanpa dirimu, aku yang sudah ingin selalu bersama denganmu. Jadi, kumohon jangan menolak seperti malam kemarin. Ayo, lakukan dengan cepat!"

Mata Kyungsoo sudah tak sanggup mendelik lebih lebar ini bahkan sudah yang paling lebar. Ingin sekali mengumpat, memaki jika sang kekasih kini membuatnya menjadi malu, namun ia tak bisa berkata kotor di tempat kerja.

Kyungsoo tahu maksudnya, mereka memang sudah membahas ini malam kemarin. Kyungsoo bukan menolak, lagi pula siapa yang tak ingin menikah, dia hanya meminta waktu. Apalagi urusan bersama mantan tunangan baru saja terselesaikan.

"Apa maksudnya? Mengapa dia melamarmu? Bukankah kau dan Kak Chan—"

"DO KYUNGSOO!"

Ucapan Jaksa Park terusik oleh suara lain dari pengeras suara. Dengan cepat kemudian semua orang melirik ke balik jendela termasuk Kyungsoo sendiri.

"DO KYUNGSOO! AKU MENCINTAIMU! MENIKAHLAH DENGANKU!"

Mata mendelik menangkap sang kekasih di bawah sana di area parkir terbuka di halaman belakang kantor kejaksaan tempat ia bekerja. Dia bahkan membawa sebuah banner memalukan yang bertuliskan let's get married, bersama sebuah mobil yang tampak baru dengan pita-pita di sekelilingnya.

"DO KYUNGSOO KELUARLAH! AYO MENIKAH!"

"Kim Jongin gila!" Kyungsoo mengumpat dengan sebuah bisikan.

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang