09. Cinta dan Hasrat [M]

10.8K 677 359
                                    



Senyuman Kyungsoo merekah selaras elevator yang membawanya naik ke lantai teratas di mana sang kekasih berada. Tangan memeriksa tas kertas yang dibawa. Sudah bersusun empat tingkat tempat bekal makanan di sana.

Setelah menyelesaikan pemeriksaan terhadap Oh Sehun, sahabat kekasih; dan setelah hati dongkol oleh lelaki berengsek bersama lelaki cantik yang tidak disukai, Kyungsoo akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah lantas membuatkan makan siang untuk dinikmati bersama sang kekasih. Dia merindu Chanyeol. Dia ingin memberikan kejutan.

Senyum merekah sedikit menyusut kala pintu elevator terbuka. Dahi berkernyit lantaran tak ada satu pun sekretaris yang menunggu di pintu masuk ruangan sang kekasih. Akan tetapi, itu wajar saja, sekarang sedang jam makan siang sehingga pekerja mungkin sedang beristirahat.

Kyungsoo merogoh saku jas untuk mengambil ponsel; sebelum masuk ke ruangan, ia memutuskan untuk menelepon dan memastikan di mana sang kekasih berada.

Namun, baru saja Kyungsoo akan menekan nomor yang dikenali ketika suara-suara aneh itu terdengar samar dari ruangan sang kekasih.

"Berengsek!" Kyungsoo mengumpat. Tak percaya jika kekasih kini kembali bermain di belakang. Lelaki itu bahkan dengan berani membawa mainannya itu kini ke dalam ruang kerja.

Dengan cepat, lantas Kyungsoo memacu langkah. Dia benar-benar akan melabrak siapa pun yang sedang digauli sang kekasih. Bila perlu ia akan menendang wajahnya dengan jurus karate yang dimiliki.

Langkah kaki Kyungsoo terhenti tepat di depan pintu ruangan yang terbuka sedikit. Mata membeliak dan ia tersentak mundur. Bekal makan siang yang dibawa di tangan terjatuh dan ia sekelebat bergemetar.

Desahan laknat dari nada suara yang dikenal semakin terdengar menjijikkan, ingin sekali ia berteriak dan memekik lantang.

"S—Sial Chan! Sudah berapa lama kau tidak melakukannya?! Mengapa kau begitu sempit?!"

"Arghh! Di—Di sana Kris! Ahh! Ahh! Kumohon lebih dalam lagi! ARGH!"

Ini pertama kali Kyungsoo melihatnya, bagaimana sang kekasih yang selama ini terus mengayomi, kini berada di bawah lelaki lain yang lebih perkasa. Dia mendesah laknat dan meminta hal lebih gila, melebihi yang dilakukan Kyungsoo ketika bercinta.

Tak habis keterkejutannya, Kyungsoo semakin terperanjat kala tangan besar itu merengkuh tubuhnya untuk masuk ke dalam pelukan. Aroma maskulin yang sudah familier akhir-akhir ini, menyeruak masuk ke indra penciuman sejurus telapak tangan yang hangat menutupi telinga. Dia sedang berusaha menulikan pendengaran Kyungsoo dari desahan-desahan laknat.

Bisikan lembut dari bibirnya kemudian menyapu rungu, memberikan ketenangan. "Aku mencintamu, Do Kyungsoo. Aku mencintaimu. Kim Jongin mencintaimu."

Tak perlu waktu lama untuk Kyungsoo terhanyut akan alunan bibir itu, rungu bahkan seluruhnya sudah terpenuhi kalimat cinta, tidak ada suara jahat lainnya. Isak tangis tak dapat dibendung lagi, Kyungsoo memeluk erat tubuhnya, berusaha menikmati kehangatan ini lebih banyak lagi.

***







Mobil putih milik sang lelaki mungil kesayangan terhenti di area parkir rumah apartemennya. Jongin yang mengendarai mobil tersebut mematikan mesin dan lantas menatap lelaki rupawan di sebelahnya. Isak tangis yang tadi sudah tak ada lagi, tetapi mata terus menatap keluar jendela dan wajah yang indah terlihat begitu murung.

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang