15. Dilema

5K 616 383
                                    



"Aku sudah sampai."

Kyungsoo tersenyum, tersipu malu pada lelaki perkasa yang mengantarkan pulang. Ia enggan mengusir lantaran ingin sekali rasanya berlama-lama dengan lelaki yang tampan ini.

Ini gila. Ini konyol sekali untuk dia yang selama ini bahkan terkenal dengan seseorang yang bengis dan dingin, di khalayak banyak lantaran ia adalah seorang jaksa. Namun, Kyungsoo tak ingin munafik, lelaki di hadapannya membuat jantung berdebar-bedar; ia begitu saja berubah selaiknya seorang gadis yang sedang jatuh cinta.

"Sial!"

Sang lelaki perkasa mengumpat. Kyungsoo harus tersentak karena ia lantas memeluk tubuh mungil begitu erat. Dia tanpa izin mengecup bibir Kyungsoo dengan begitu buas, begitu acak.

"Hei?! Hentikan." Kyungsoo mendorong tubuh yang besar, lantas memberi jarak di antara mereka. "Kau bilang harus cepat pulang. Nanti orang tuamu menunggu." Kyungsoo menolak setiap sentuhan sang lelaki perkasa, meskipun hati sebenarnya berharap hal yang lebih.

"Baiklah." Kekasih gelap Kyungsoo mendesah dan berbalik. Kakinya dengan gontai meninggalkan Kyungsoo.

Hanya beberapa langkah saja, karena kemudian ia berbalik dan menarik tubuh Kyungsoo kembali. Sang lelaki perkasa menangkap wajah yang cantik dan kemudian menjatuhkan kecupan bibir bertubi-tubi.

Kali ini, Kyungsoo tak dapat menolak. Dia bahkan ikut membalas dengan begitu bergairah. Kyungsoo menarik kerah baju sang kekasih gelap sehingga benar-benar tak menyisakan jarak. Kyungsoo ikut melumat daging bibir, menjulur lidah untuk diberikan sepenuhnya kepada Kim Jongin.

"H—HEI! APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

Kyungsoo terperanjat, begitu pun sang kekasih gelap. Dengan cepat Kyungsoo mendorong kasar tubuh lelaki perkasa yang menguasainya. Roman wajah ketakutan menangkap seseorang yang memergoki.

"K—Kak Minseok?!" Itu adalah kakak Kyungsoo. Entah bagaimana dia bisa datang, sampai-sampai Kyungsoo tak menyadari.

"KAU SIAPA?!" Sang kakak menghardik kekasih gelapnya.

"J—Jongin ssi, sebaiknya kau pergi." Kyungsoo menjauhkan kekasih gelap dari sang kakak yang sudah berkilat penuh kemarahan.

"Sayang, siapa dia?"

"SAYANG?! KAU MEMANGGIL ADIKKU DENGAN SEBUTAN SAYANG?!" Masih saja sang kakak berseru kencang, membuat Kyungsoo harus menghalangi ia yang akan menyerbu kekasih gelap Kyungsoo.

"Dia kakakku. Akan kuceritakan nanti, kau cepatlah pergi. Bukankah keluargamu menunggu?" Kyungsoo terus berupaya mengusir halus sang lelaki perkasa.

"Baiklah. Aku akan menelepon nanti."

"HEI JANGAN COBA-COBA MENELEPON ADIKKU!"

Kim Jongin tampak tak peduli dengan kakak Kyungsoo. "Aku mencintaimu."

"JANGAN MENCINTAINYA! DIA SUDAH PUNYA TUNANGAN!"

Kyungsoo tak tahan lagi. Sejurus sang kekasih gelap melangkah, Kyungsoo menarik kakaknya masuk ke dalam dan berdecak kesal.

"Apa-apaan yang tadi itu?!" Sang kakak menghardik kencang.

Kyungsoo tak peduli, dengan wajah datarnya ia membuka sepatu dan masuk ke dalam rumah. "Kenapa datang? Kenapa tak menghubungi lebih dulu?!" tanya Kyungsoo.

"Aku sudah menghubungi, ponselmu tak dapat dihubungi." Sang kakak menjawab.

Benar saja. Kyungsoo hampir saja lupa jika ponsel sedang rusak akibat keganasan tadi malam. Dia bahkan lupa untuk mampir memperbaiki ponsel lantaran terlalu asyik berduaan saja bersama sang kekasih gelap di dalam mobil.

Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang