Tak ada lagi siulan-siulan di sekitar koridor gedung. Tidak ada lagi panggilan nama yang mencari perhatian di areal kantin. Tidak ada lagi candaan ala ala don juan yang terdengar.
Tidak ada lagi Lucas untuk Doyeon.
Ketika Lucas mengatakan sesuatu, maka itu akan benar-benar ia lakukan.
Walaupun itu seberat menjauh dari Doyeon.
Ketika Lucas mengatakan, jika ia akan mundur dan menarik segala perjuangannya selama ini, maka ia akan benar-benar bertahan pada pilihannya.
Walaupun ia tau, jika semuanya akan berjalan jauh lebih berat, jauh lebih sulit dibandingkan bertahan pada pilihannya dahulu.
Ketika semesta seakan tak mendukung pilihannya. Ketika keadaan pun sama sekali tak memberikan jalan.
Bagaimana bisa Lucas belajar untuk melupakan, jika ia dan Doyeon masih sama-sama berkewajiban untuk menghadiri satu kelas yang sama?
Bagaimana bisa Lucas belajar untuk melupakan, jika ia dan Doyeon masih dipaksa untuk berinteraksi dalam waktu yang tidak bisa dibilang singkat?
Bagaimana bisa Lucas belajar untuk melupakan, jika Doyeon masih berada di sekitarnya?
Perasaan dan kenangan itu tidak akan bisa hilang begitu saja, kan?
Ketika dulu, ia begitu mengharapkannya, tapi, apa yang diharapkannya tidak sesuai dan sejalan dengan apa yang diinginkan.
Yang bisa Lucas lakukan kini adalah menjauh.
Mencari titik fokus lain. Berusaha mengalihkan perhatiannya pada lain hal.
Lucas sudah berbicara dengan Naeun dan Woojin, sebagai pengurus inti Organisasi Pasar Modal yang diikuti sebelumnya, jika ia sudah memutuskan untuk mundur dari posisinya sekarang. Lucas sudah memutuskan untuk keluar dari zona keterpaksaan ini.
Bisa Lucas katakan sebagai keterpaksaan, karena memang, ini bukan bidang yang Lucas mau. Ini bukan bidang yang Lucas bisa kuasai. Karena memang, Lucas sama sekali tak menaruh minatnya selama ini.
Lucas ada di sini, karena Doyeon.
Dan ketika Lucas sudah memutuskan untuk pergi, apalagi yang bisa dipertahankan?
Tapi, Lucas juga tidak menganggap jika waktu yang ia habiskan untuk bersenang-senang dan mempelajari hal baru tidak berharga. Bertemu dengan orang-orang baru. Selama ini, benar-benar waktu yang membawa kenangan bahagia untuknya.
Lucas kini hanya ingin berjalan pada pilihannya. Ia hanya ingin mencari, apa yang benar-benar ia suka.
Klub Stand Up Comedy menjadi salah satu jalan yang Lucas pilih.
Lucas benar-benar bisa menikmati waktunya di sini. Seperti, ia menemukan bagaimana dirinya yang sesungguhnya.
Mungkin, Lucas sama sekali tak bisa mempertahankan apa yang ingin ia raih dulu. Tapi setidaknya, ia sudah belajar banyak, jika terkadang, apa yang benar-benar diinginkan, belum tentu sesuatu yang terbaik.
Atau mungkin, ini hanya masalah waktu.
miles & smile ✈ end
maaf sebelumnya, kalo memang ceritanya gaje, mana lama banget lagi selesainya huhu :(
sejujurnya, bukan ini ending yang aku mau awalnya,
tapi, ya ini hasilnya, ending terbaik menurut aku
jadi maaf kalo tidak sesuai ekspektasi kalian
dan terimakasiihhh banget, untuk kalian semua yang selalu setia menunggu, vote bahkan komen terus :)
![](https://img.wattpad.com/cover/161348211-288-k541201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
miles & smile― lucas ✔
Fanfickarena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh #spinoff remaja masjid 2 | kpoplokal ©2019 syyouth- Parallel Universe}