[21] sesuatu yang tertunda

499 116 23
                                    

Sudah lewat empat hari setelah mereka semua pulang dari acara diklat anggota baru Organisasi Pasar Modal, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, dan sudah tiga hari ini, sejak terakhir Doyeon bertemu dengan Lucas, setelah evaluasi kegiatan diklat organisasi mereka dilaksanakan.

Kata Hangyul, yang baru kemarin masuk setelah dua hari izin, sih, katanya Lucas sakit, tidak parah, cuma masuk angin, kebanyakan kena angin malam katanya.


Tapi, kemarin Doyeon juga tidak sengaja menguping pembicaraan antara Yuqi dan Naeun, di mana Yuqi buru-buru pulang, karena Lucas muntah-muntah di rumahnya.


Ya, bagaimana pun, semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan Doyeon. Toh, Doyeon juga bukan teman yang sedekat itu untuk menanyakan kabar Lucas, atau bahkan sampai menjenguk Lucas yang terbaring sakit di rumahnya.

Doyeon hanya.. teman satu kelas, teman satu organisasi, yang beberapa hari kemarin nebeng motornya Lucas. Hanya sebatas itu.


Dan, baru saja Doyeon ingin mengalihkan perhatiannya, dari bayangan tentang Lucas, lelaki itu tiba-tiba sudah muncul di depan pintu ruang kelas mereka pagi itu, dengan wajah yang dihiasi senyum, dan tangan yang masih menggenggam botol minyak kayu putih kecil.

"KANGEN GUE GAK LO SEMUA?"


"..."

Tidak ada satu pun teman-temannya yang menjawab sapaan heboh dari Lucas, yang baru datang, tapi sudah kembali membuat kehebohan.


Bukannya mereka semua tidak peduli dengan masalah kesehatan Lucas, dan menanyakan berbagai pertanyaan tentang, kenapa tiga hari belakangan ini Lucas bolos kuliah. Tapi, tidak perlu ditanya pun, dengan kedatangan Lucas yang heboh itu, sudah menandakan bahwa lelaki itu sudah dalam keadaan yang fit dan bersemangat.


"Ini cuma tiga hari doang gue gak masuk, gue makin ganteng apa makin jelek, sih, kok kayanya lo semua pada gak ngenalin gue."

"..."

Kan, orang sakit mana yang mampu ngomong sampah begini. Sudah bisa dipastikan, Lucas sehat wal afiat.


Menyerah, akhirnya Lucas memilih untuk segera duduk di bangkunya di bagian belakang ruang kelas.


Tapi, waktu Lucas melihat Doyeon yang sedang asik membaca kembali buku catatan kuliah di bukunya, Lucas langsung balik arah, dan mengambil tempat duduk, di bangku kosong di sebelah Doyeon.

"Halo.."

"Iya."

"Apa kabar?"

"Ya, gini aja."

Lucas diam. Doyeon juga diam, bahkan sama sekali tidak menolehkan kepalanya ke arah Lucas.


"Kamu gak mau nanyain kabarnya aku?"

"Ngapain?"

"Kamu gak kangen sama aku, kan, aku-"

"Gak."

Singkat. Padat. Jelas.

"Jutek banget, sih, kamu, Milia."


Doyeon masih menatap lurus buku catatannya, lalu menghela nafasnya panjang.

"Udah deh, Cas," Doyeon menolehkan kepalanya ke arah Lucas, "Lo duduk jauhan sana."

miles & smile― lucas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang