[13] nyanyian pagi

568 133 20
                                    

Langit di luar masih gelap. Angin yang berhembus masih menusuk sampai ke dalam kulit. Dedaunan masih bergoyang diterpa suasana. Bahkan tanah dan rumput di luar pun masih terasa dingin di permukaan kulit.


Hampir setengah dari para panitia yang beberapa jam lalu masih tidur berdampingan di satu tenda itu siidah mulai beraktivitas. Beberapa orang sedang mengantri di depan kamar mandi. Beberapa orang sedang melaksanakan sholat subuh. Beberapa orang sedang mempersiapkan beberapa hal untuk kegiatan diklat hari ke dua. Bahkan beberapa orang sudah turun ke area bawah, untuk mengambil beberapa perlengkapan untuk hari ini.

Masih ada beberaa orang juga yang berlalu lalang di sekitar tenda, sibuk merapikan barang bawaannya masing-masing.


Tapi, hanya satu yang tampaknya masih tidur pulas. Lucas Mahavira Aridylan, yang baru bisa tidur terlentang, setelah semalam suntuk tidur di apit Kak Chan sama Kak Vernon, di sebelah kanan dan kirinya.

Yang lain sudah males buat bangunin Lucas. Padahal daritadi sudah diteriakin, digoyang-goyang, disetelin surat yaasin, sampai ditendang juga tetap gak bangun-bangun. Padahal tugasnya Lucas ada di shift pagi, setelah ini sudah waktunya para anggota baru untuk bangun, jelas semuanya sudah harus siap.


Dan, cara terakhir yang dijamin ampuh buat membangunkan Lucas adalah..

"Cas, bangun."


Benar saja, hanya dengan dua kata itu, Lucas langsung mengerjapkan matanya tanpa perlu mengulang beberapa kali untuk membangunkannya.

Bukan karena caranya, tapi karena orangnya. Siapa lagi kalau bukan Doyeon Kamilia Novian, yang dipagi buta itu masih memakai mukena dan disinari cahaya lampu kuning dari luar tenda.


"Eh, gue udah di surga ya? Kok ada bidadari yang bangunin gue."

Ini, sih, yang bikin Doyeon males ngapa-ngapain sama Lucas. Sadar atau tidak, semua omongannya minta disapu, sampah.


"Bangun."

Lucas sudah membuka matanya, sudah bangun dan duduk dari posisi tidurnya, tapi tidak ada keinginan untuk beraktivitas lebih lanjut.

"Cepet!"


Lucas langsung menolehkan kepalanya menghadap Doyeon. Lucas benar-benar tak bisa menyembunyikan wajah super ngantuk khas bangun tidurnya. Setengah sadar setengah teler.

"Ini jam berapa, sih? Kamu ngapain bangunin aku pagi-pagi buta gini? Mau ngajakin ngeronda apa jurit malam?"

Doyeon hanya berdecih, "Lo mandi sana, terus sholat subuh. Di sini mau diklat, apa cuma numpang pindah tempat tidur?"

Mau protes, soalnya Lucas baru bisa tidur nyenyak satu setengah jam, tapi Doyeon sudah mendorong punggungnya supaya cepat bangun. Akhirnya Lucas terpaksa bangkit, menyambar sarung yang semalam dipakai sebagai selimut dan berjalan keluar tenda.

Baru beberapa langkah berjalan, Lucas sudah membalikkan badannya lagi, "Kamu, baru bangun tidur aja cantiknya kebangetan, aku jadi berasa diajakin bangun rumah tangga sama kamu."

"Ngomong sana lo sama batang pohon!"


"Eh, Cas," Panggil Doyeon lagi, "Lo liat tas gue yang warna putih itu, gak?"

Lucas cuma mengerutkan dahinya lalu menggeleng, "Tas lo yang bentuknya kaya apa aja gue gak tau."

"Yang kecil itu, Cas, yang kemarin gue selempangin waktu kita berangkat."


Entah mengapa, kata 'kita' yang keluar dari bibir Doyeon pagi itu benar-benar sukses menambah energi semangat pagi Lucas saat itu. Matanya yang tadi masih terbuka setengah, kini sudah terbuka sempurna. Doyeon memang lebih segar daripada air wudhu.


"Tas yang kecil itu?"

Doyeon mengangguk.

"Ya, kan, kamu sendiri yang simpen. Ngapain tanyanya ke aku?"

Percuma emang tanya ke Lucas. Sama sekali tidak membantu.


"Kalo emang ilang, ikhlasin aja udah." Sahut Lucas asal.

Doyeon melirik tajam, "Mahal itu."

Lucas membalas dengan tawa kecil, "Tas kecil begitu, harganya udah bisa buat benerin aspal kelurahan, tapi gak muat apa-apa,"

"Mending tas punya aku, nih," Lucas menepuk-nepuk tas ranselnya, "Murah, muat banyak, dari baju, sepatu, botol minum sampe harga diri juga muat."


Bodo amat. Doyeon sudah malas mendengar ocehan Lucas.




miles & smile 


miles & smile― lucas ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang