JANGAN JADI SILENT READERS
BELAJAR MENGHARGAI DENGAN CARA VOTE DAN KOMEN:(Selamat membacaaa
🦄🦄🦄
"Kan kemaren gue udah bilang, lo berhenti aja kalo lo capek! Bandel sih lo." ucap cowok yang sedari tadi mengamatinya dari belakang. Dengan spontan Letta menolehkan dimana suara itu berada.
"Lo?" Ucap Letta dengan suara terkejut.
"Lo ada hubungan apa sih sebenernya sama Aidan?" tanya cowok itu.
"Bukan urusan lo!" Ketus Letta.
"Ck! Sapa tau gue bisa bantu."
"Emang lo siapanya?"
"Maksudnya?"
"Lo siapanya Aidan Bian!!!!" jelas Letta pada Bian, yak! Cowok tadi adalah Fabian Alexander.
"Ya bukan siapa siapanya sih."
"Ck! Gak lucu bangsat!"
"Kasar banget sih, yaelah."
"Terserah gue!"
"Dasar cewek songong!" ketus Bian kemudian meninggalakan Letta yang tercengang dengan ucapannya.
"Wtf!" Umpat Letta begitu melihat Bian pergi menjauh darinya.
🦄🦄🦄
Bel sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu, namun Letta masih saja membenamkan mukanya dibalik kedua tangannya.
"Letta, udah bel ayo balik." ucap Amel sambil mengoyak goyangkan tubuh Letta.
"Hm" gumam Letta kemudian mengangkat kepalanya.
"Loh, muka lo pucet!!" ucap Amel kemudian memegang kening Letta. "Lo demam Letta!! Ayo ke dokter!" putusnya yang membuat Letta hanya pasrah, yang Letta tau sekarang hanya bagaimana cara menutup mata kembali karena pusing terus melanda dirinya.
"Lo bawa mobil?"
"Iya"
"Waduh gimana dong, gue juga bawa mobil" ucap Amel. "Yaudah kita keparkiran dulu, kita pikirin itu nanti aja."
Sesampainya di parkiran, hanya ada beberapa motor sport dan dua mobil disana, yang pasti milik Aidan dkk dan Letta ataupun Amel.
"Emm gimana ini? Kalo mobil nya ditinggal sini gak apa apa emang?" Ucap Amel.
"Terserah lo aja Mel, gue pusing." ucap Letta kemudian jongkok dan membenamkan kepalanya.
"Aduh minta tolong siapa ini?"
"Ada masalah?" Ucap cowok berjambul sambil berjalan ke arah Letta dan Amel.
"Ada" jawap Amel.
"Ada yang bisa gue bantu?".
"Lo mau bantuin?" Ucap Amel begitu antusias.
"Iya, apa yang bisa gue bantu?".
"Ini Letta demam, gue gak tega kalo dia nyetir mobil sendiri. Apa lo bisa nganterin dia ke dokter atau balik gitu? Soalnya gue juga bawa mobil, apalagi sebentar lagi mobilnya mau dipakek nyokap, jadi gue gak bisa ninggalin mobil gue disekolah." Jelas Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren