"Letta, gimana sayang? Udah dapet tema kamar kamu?" Tanya Litta sambil duduk disebelah Letta yang sedang asyik bermain ponsel sambil memainkan kakinya dalam kolam renang.
"Eh mama, belum nih Letta masih bingung mau cari tema apa." kekeh gadis itu.
"Mau mama bantu cari tema gak?"
"Boleh ma."
"Tunggu sini, mama ambil hp dulu ya. Tadi mama sempet tanya sama temen mama soal desain kamar buat anak seusia kamu." jelas Lita.
"Mama baik banget." puji gadis itu yang membuat sang mama tersenyum.
"Buat seorang anak, apapun mama akan lakukan sayang, dan selama itu mampu buat mama lakukan." hati Letta tersentuh ketika Lita mengucapkan kalimat itu.
"Mama jangan buat Letta baper lahhh."
"Makanya kamu jangan baperan." ucap Lita yang membuat gadis itu cemberut kesal. "Tunggu ya, mama mau ambil hp dulu." lanjutnya.
Lita kembali dari kamar dengan ponsel ditangannya, ia segera duduk disamping putri bungsunya itu dan membuka galerry.
"Kamu bisa pilih diantara dua pilihan tema ini."
"Letta pilih yang warna pich aja ma, lagian bosen juga pakek tema kartun. Yang ada nanti di ejek sama Bian lagi." ucapnya yang membuat Leta tekekeh.
"Yasudah, mama usahakan besok malam kamar itu siap kamu tempati ya." ucap Lita sambil mengelus puncak kepala Letta.
"Mama jangan terburu buru, Letta gakpapa kok kalo harus tidur dulu di kamar tamu."
"Gakpapa sayang."
"Ma.." ucap Letta.
"Iya, ada apa sayang?" Jawab Lita lembut yang masih menatap putrinya itu dengan penuh kasih sayang.
"Letta kangen sama mama Resa, boleh Letta jenguk dia?" Ucap Letta dengan was-was.
Lita terkekeh mendengar ucapan anak gadisnya itu. "Kenapa enggak sayang? Kalau perlu mama antar kamu besok ke makam Resa. Lagian dia juga mama kamu bukan?"
"Makasih ma." ucap Letta sambil memeluk Lita dari samping. "Sama sama sayang."
Kini gadis bar-bar itu bisa merasakan kasih sayang seorang ibu lagi, bisa merasakan pelukan hangat lagi, bisa memakan masakan yang dibuatkan oleh ibunya, walau bukan masakan milik resa.
Tapi ia bersyukur, amat bersyukur. Setidaknya hidupnya tidak merasa kosong lagi. Karna ia masih punya resa dan Bian, tapi tunggu, ada yang ganjil disini bukan? Gadis itu belum menanyakan perihal dimana papa kandungnya berada saat ini, yang ia temukan di keluarga kandungnya hanyalah kakak dan mamanya berada, lalu dimana papanya?
"Ma.." ucap gadis itu selama beberapa menit hanyut dalam pelukan Lita.
"Iya sayang?"
"Letta boleh tanya 1 hal lagi tidak?"
"Tanyakan saja sayang, jangan di pendam."
"Selama ini, Letta selalu bertanya tanya pada diri Letta sendiri semenjak bertemu sama mama,"
Lita melepaskan pelukannya untuk memberi ruang gadisnya untuk melanjutkan ucapannya.
"Dimana papa kandung Letta?" Ucap gadis itu setengah berhati hati, karna ia takut salah bertanya.
"Sayang, papa kamu lagi di London. Dia mengurus perusahaan disana, dia akan pulang nanti saat ulang tahun pernikahan kami." jelas Lita yang membuat Letta bernafas lega, karna mengetahui jika papa kandungnya masih hidup dan masih berstatus sebagai suami dari Lita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Novela JuvenilBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren