Bintangnya jangan lupa:*
.
.
.
Selamat membacaaa🦄🦄🦄
Kantin pagi ini bengitu ramai, karena seluruh kelas sedang free class karena seluruh guru sedang rapat untuk tour ke bali minggu depan.
Seperti biasanya, Letta sedang berkeliling dikoridor kelas X untuk mencari mangsanya yang membuat ia semangat sekolah pagi ini. Entah mulai kapan diri gadis ini menjadi liar seperti ini, padahal dulu Letta tidak pernah separah ini jika membully seseorang.
"Heh! Lo tau dimana kelas Elsa?" Ketus Letta pada adis kelas yang berpapasan dengannya.
"E..Elsa Auroora? Di...dia dikelas bahasa 2 kak" gagap gadis itu.
"Thanks." balas Letta kemudian meninggalkan adik kelasnya itu dengan seringaiannya.
"Elsaa!!!" Teriak Letta begitu memasuki kelas X bahasa 2 yang membuat penghuninya memusatkan pada dirinya.
"Elsa mana?" Ketus Letta.
"Itu kak, dia lagi tidur dibelakang." jawap salah satu siswa.
Letta berjalan menuju belakang kelas dengan langkah angkuhnya. "Hoy bangun bocah." ucap Letta sambil mendorong tubuh Elsa hingga gadis itu terpenjat kaget karena hampir terguling kelantai.
"Apaan sih!" Ketusnya.
"Gue kan kemaren bilang sama lo kalo gue bakal hiasin setiap hari lo." kekeh Letta dengan seringaiannya.
"Jangan ganggu gue! Kalo lo masih ganggu gue, gue bakal aduin lo sama papa!!" ancamnya.
"Aduin aja, gue gak takut!"
"Hey girls and boys yang ada di kelas ini, gue mau kasih tau kalian semua kalo nyokap nih cewek itu pelakor! Suka ngerusak rumah tangga orang hanya demi hidup banyak uang! Dia sama nyokapnya itu sebenernya miskin, gak ber uang makanya ngerusak rumah tangga orang biar hidupnya berlimpah uang! Dan nyokapnya itu pembunuh lo girls, boys! Dia dan nyokapnya penyebab gue kehilangan nyokap gue!!!" ucap Letta dengan lantang pada teman sekelas Elsa, sedangkan Elsa langsung mendapat tatapan jijik dari teman temannya.
"Loo!!!!" Kini mereka berdua menjadi pusat perhatian seluruh siswa. Letta mengeluarkan lipstik dari sakunya dan mencengkram kedua tangan elsa dan mencoret coret wajah Elsa dengan lipstik, teman teman Elsa hanya dia, tidak ada yang bersuara ataupun ikut campur, sampai suara Letta kembali terdengar jelas ditelinga mereka. "Jangan ada yang bantu atau temenan sama dia kalo kalian gak mau gue bully lebih parah dari ini, atau kalian pada mau gue bully kaya Reina temen seangkatan gue?"
"Tidak kak." jawap mereka serempak.
"Oke bagus"
"Nanti gue dateng lagi Elsa cantik, karna waktu masih panjang sampe siang nanti. Dahh.." ucap Letta sambil melambaikan tangannya pada Elsa yang berusaha mati-matian menahan tangis.
"Gue kira dia beneran kaya."
"Eh ternyata kayanya cuma kaya hasil ngerebut."
"Kalo gue jadi tuh anak pastinya malu!"
"Cih! Apa lagi lebih malu kalo gue berani sama kakak tirinya, dan lebih malu lagi kalo gebrak gebrak meja kakaknya yang dikantin cuma gara gara cowok."
"Oh ya? Serius lo? Kapan?"
"Beberapa bulan yang lalu tuh, mana kak Letta dituduh jadi pelakor pula."
"Gaya nya aja selangit, cih! Sampah."
Elsa yang tidak tahan mendapat cibiran dari temannya pun berlari meninggalkan kelas dengan keadaan wajah penuh lipstik, saat di koridor kelas ia juga menjadi pusat perhatian siswa yang berlalu lalang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren