Bintangnya jangan lupa:*
.
.
.
Selamat membacaaaa🦄🦄🦄
Pagi yang cerah membangunkan Letta dari mimpi indahnya, senyum merekah juga terbit dari bibir mungilnya. Dengan cekatan ia masuk kekamar mandi, setelah melakukan ritual mandinya ia bergegas menuju almari untuk mengganti seragam almamater SMAnya. Setelah dirasa seragamnya sudah nyaman dikenakan ia menuju meja rias untuk memoles wajahnya dengan bedak tipis dan sedikit liptint untuk menghilangkan aura pucetnya.
Ting Tong...
Bel apartemennya berbunyi, dengan langkah semangat ia membuka pintu.
"Morning honey, udah siap berangkat sekolah?" Sapa cowok berhoodie hitam yang ada di luar apartemen milik Letta.
"Morning too, udah siap dong." ucap Letta dengan senyum manisnya.
"Yaudah yuk berangkat, udah sarapan belum?"
"Belum." kekehnya.
"Sarapan di sekolah aja ya nanti?"
"Siapp pak bos." Ucap gadis itu sambil hormat kearah Aidan, yang membuat lelaki itu terkekeh.
🦄🦄🦄
Sesampainya disekolah Letta dan Aidan menjadi pusat perhatian seluruh siswa, karena yang mereka tau Aidan telah memiliki kekasih, sedangkan Letta? Merek tidak pernah tau jika gadis bar bar itu berangkat dengan cowok, dan baru kali ini mereka terlihat heboh dengan kedatangan 2 most wanted SMA Cempaka secara bersamaan.
"Baru kali ini gue ngerasa malu kalo jadi pusat perhatian." ucap Letta sambil mengedarkan pandangannya.
"Seorang Aletta Mauren punya malu emang?" Ledek Aidan yang membuat Letta mendelik kesal.
"Gue punya malu juga kali!!"
"Iya iya gitu aja marah." ucap Aidan sambil merangkul Letta yang membuat seluruh siswa lebih heboh.
"Aidan ih!! Malu tau!" rengek Letta.
"Yaudah tutupin keresek tuh muka biar gak malu."
"Lo kira apaan pala gue pake tutup keresek?!" Aidan terkekeh.
"Yaudah deh gue males debat, kantin aja kita sarapan."
"Gendong!" ketus Letta yang membuat Aidan terkekeh. Tanpa aba aba Aidan langsung menggendong Letta di punggungnya, seperti anak kecil yang minta gendong belakang sama orangtuanya.
"Aidan turunin maluuuuuuuuuu!!!!" Rengek Letta sambil memukul pelan punggung Aidan.
"Katanya tadi minta gendong?" jawap Aidan santai.
"Bercanda tadi!!!"
"Nanggung kalo turun, abis ini sampek kantin juga."
"Au ah!" ucap Letta sambil membenamkan wajahnya pada punggung kekar milik Aidan.
"Ayo turun udah sampe."
"Jongkok dulu dong!"
"Iya tuan puteri."
"Hehe makasih prajurit." kekeh Letta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren