Bintangnya jangan lupa:*
.
.
.
Selamat membacaaaaa🦄🦄🦄
"Ma, pacar aku direbut anak kesayangan papa." rengek gadis berambut pendek pirang itu pada mamanya.
"Anak papa kan cuman kamu sayang." ucap mamanya dengan lembut.
"Siapa lagi kalo bukan cewek pecicilan yang permaluin aku depan umum kemaren ma."
"Emang dia ngapain kamu sih?" Tanya mamanya yang mulai kepo, dan akhirnya gadis itu menceritakan dari awal bagaimana ia dipermalukan.
"Kita ke apartemen anak pecicilan itu sekarang. Kamu siap siap honey, mama juga mau ngajak papa, biar tau rasa dia. Enak aja permaluin putri kesayangan mama." ucap wanita itu dengan nada angkuhnya.
Kini sepasang suami istri itu ada di depan pintu apartemen seorang gadis, berkali kali ia menekan bel itu hingga si pemilik apartemen itu geram dan membuka pintunya.
"Gue gak budek! Jadi gausah berkali kali pencet bel!" Ketus gadis pemilik apartemen dengan wajah terkejut ketika melihat siapa tamunya, namun ia berusaha merubah mimik wajah dengan terlihat biasa saja. "Oh kalian, tentu saja pencet bel berkali-kali kaya orang gapunya etika. Ada perlu apa tuan dan nyonya kemari?" Sinis gadis itu.
"Setidaknya persilahkan kami masuk, tidak enak jika nanti kita beradu mulut di luar seperti ini." ucap Alex, papanya.
"Hm, baiklah silahkan masuk tuan dan nyonya." ucap gadis itu.
Pasangan suami istri itu masuk ke dalam apartemen Letta yang beraroma coklat. Dengan gaya angkuhnya mama tirinya menatap gadis didepannya rendah.
"Ada perlu apa? Langsung saja, saya punya banyak jadwal sekarang." Ucap gadis itu mengabaikan tatapan merendahkan dari mama tirinya.
"Sok sibuk." gumam wanita paruh baya itu.
"Apa benar, kamu di sekolah membully putri KESAYANGAN saya dan Alex?" Ucap mama tirinya dengan menekankan kata kesayangan.
"Putri kalian? Siapa?"
"Elsa, Elsa Auroora. Apa benar kamu membullynya?"
"Oh, gadis gak punya sopan santun itu? Sekarang saya lebih ingin menyengsara anak KESAYANGAN kalian. Ahh bayangkan saya, anak kalian setiap pulang sekolah nangis dan mengadu jika dia selalu dibully oleh seorang Aletta Mauren yang kejam." Sahut gadis itu dengan tatapan balik merendahkan dan seringaiannya.
"Jaga mulut kamu Aletta! Jangan pernah macam macam kamu sama dia! Jangan sentuh putri saya!" Bentak wanita itu.
"Jika saya membullynya anda mau apa? Asal nyonya tau, saya juga prinsip hidup. Siapapun yang berani mengusik hidup saya, dia tidak akan tenang menikmati sisa hidupnya. Apalagi jika sampai membuat saya merasakan tekanan batin." ucap letta menirukan gaya mama tirinya dengan tersenyum sinis. "Karna anda dan putri anda sudah menyentuh kenyamanan saya, maka saya pun akan melakukan hal yang sama, tidak akan membuatnya tenang." lanjutnya.
"Saya tidak terima! Dan kamu juga mengambil kekasihnya juga! Dasar jalang!" Teriak wanita itu.
"Apa anda tidak memiliki kaca dirumah nyonya Erna? Apa tidak terbalik jika anda mengatai saya jalang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren