Bintangnya jangan lupa:*
.
.
.
Selamat membacaaaaaa🦄🦄🦄
4 bulan berlalu, hubungan Letta dan Aidan berjalan biasa tanpa adanya sebuah masalah, Aidan selalu saja mencari cara agar hati Letta terbang di buatnya.
Kini mereka berdua sedang kencan di resto korea favorit Letta. Setelah selesai makan, Letta mengajak Aidan pulang dengan alasan pusing. Setelah Aidan mengantar Letta pulang, ia langsung pamit karena ada urusan yang harus ia urus.
"Gue balik dulu, jangan lupa minum obat pereda pusing." ucap Aidan di ambang pintu apartemen Letta sambil mengelus puncak kepala Letta.
"Hmm.." gumamnya dengan menciutkan bibirnya.
"Kenapa honey? Kok cemberut aja sih hm?" Tanya Aidan dengan lembut.
"Gapapa" balas Letta sambil menudukkan dalam kepalanya. Aidan yang gemas dengan tingkah Letta, kemudian ia memeluk gadisnya itu untuk memberi ketenangan.
"Kalo ada apa apa bilang aja ya, jangan diem gini." ucapnya.
Dari kejauhan Letta melihat seorang cewek yang tak jauh berdiri ditempat mereka berdua dengan nafas memburu, dengan erat Letta membalas pelukan Aidan untuk membuat cewek yang berdiri disana semakin tak bisa menahan amarahnya.
"Yaudah, gue balik dulu. Lo istirahat ya." ucap Aidan dengan melepas pelukannya dan diakhiri kecupan manis di kening Letta.
"Iya, hati hati dijalan."
Aidan kini telah pergi, dan gadis tadi masih stay ditempat ia berdiri.
"Rencana pertama akan dimulai Aidan." gumam Letta dengan seringaiannya.
Dengan langkah santai ia mengikuti Aidan dari belakang, dan sesampainya di parkiran, ia melihat cewek tadi sedang berdebat dengan Aidan.
🦄🦄🦄
"Kamu ngapain peluk peluk dia? Jadi kamu beneran suka sama dia?" Amuk Elsa pada Aidan ketika sampai di parkiran apartemen Letta.
"Ya ampun Elsayang, gimana lagi sih aku harus ngeyakinin kamu kalo aku gak suka sama dia."
"Ya abisnya ini udah 4 bulan kalian berhubungan, kapan bales dendamnya? Aku pengen secepetnya liat dia hancur! Kamu tau kan mami ku dibuat malu sama dia juga!"
"Ini aku masih pikirin caranya buat bikin dia bener-bener hancur, aku lakuin ini semua juga buat kebahagiaan kamu."
"Lagian kenapa sih, kayak dendam banget sama Letta, kayaknya dia cuma bully kamu gitu aja deh." lanjutnya.
"Dari dulu ngapain aja? Ngapain gak pikirin rencananya?"
"Kamu pikir gak butuh waktu buat dia hancur Elsa? Come on babe, jangan kayak anak kecil!"
"Gak perlu banyak cara biar gue hancur! Gue gak bakal hancur walau lo bikin gue terbang setinggi tingginya dan lo hempasin gue dengan sekejap! Gue Aletta yang gak mudah hancur dan gue gak mudah luluh dengan gombalan basi lo Aidan! Kecuali tuhan memutuskan gue untuk hancur, baru gue akan hancur! Dan lo bocah, gak usah cari perkara sama gue! Masih untung sekarang lo bisa hidup mewah karena bokap gue, kalo gak, jadi gelandangan lo! Jadi anak pelakor aja bangga lo!" ucap seorang cewek dengan sorot tajamnya dan wajah merah padam karena menahan amarah.
"Le...Letta? Se..sejak kapan l..lo disini?" Ucap Aidan tergagap.
"Menurut lo sejak kapan honey?" ucap Letta yang pura pura bodoh didepan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren