Bintangnya jangan lupa:*
.
.
.
Selamat membacaaaa🦄🦄🦄
"Kamu jangan kegabah buat bertindak, kamu gak boleh kayak tadi. Dengan kamu labrak dia di depan umum, itu semakin membahayakan kamu, kamu juga tau sendiri kan, dia itu gimana? Dia itu berbahaya." ucap seorang lelaki pada cewek yang tingginya se bahunya dengan nada lembut agar kekasihnya itu bisa sedikit meredam emosinya.
"Aku gak betah liat kamu mesra sama dia! Aku gak pernah dapet semua itu dari kamu! Kenapa cuma dia? Apa kamu suka sama cewek bar-bar yang buat aku malu itu? Iya? Kamu beneran suka sama dia, karena itu kamu fine fine aja waktu aku nyuruh kamu balas dendam dengan cara deketin dia, iya kan?" Balas cewek itu dengan membentak.
"Ya ampun, enggak sayang.. aku gak suka sama dia. Kalo aku gak perlakuin dia dengan lembut, rencana balas dendam ini akan gagal, aku harus buat dia luluh dulu sama aku." Ucap lelaki itu yang masih mencoba sabar menghadapi kekasihnya.
"Gak gini juga caranya! Kamu ngambil kesempatan dalam kesempitan kalo gini caranya!"
"Kamu harus sabar kalo kamu pingin liat dia hancur dan tentunya hasil yang memuaskan." tuturnya dengan lembut.
"Bukan hanya hancur! Tapi sampai dia gak bisa berkutik lagi! Aku pengen dia diam aja! Aku pingin dia ling lung kaya orang hilang harapan!"
"Iya sayang, kita laksanain itu perlahan ya, kamu harus sabar."
"Aku gak mau kamu terlalu deket sama dia, aku sayang banget sama kamu." ucap cewek itu sambil memeluk cowoknya secara posesif.
Sementara itu, sedari tadi ada 2 cewek lain yang mendengarkan ucapan sepasang kekasih yang begitu familiar menurut mereka berdua.
Dengan gerakan cepat salah satu gadis itu menuju tempat dimana sepasang kekasih itu sedang berpelukan.
"Lo mau kemana?" Bisik cewek bermata tajam pada cewek berkuncir kuda itu sambil mencekal temannya.
"Mau samperin mereka, enak aja dia mau nyakitin lo!" Ketusnya.
"Lo diem! Kita ikuti aja alur yang mereka buat. Hmm.. mereka mau main-main sama pemain, mereka lupa kali kalo nanti bakal berhadapan sama siapa." ucap cewek bermata tajam itu dengan seringaiannya.
"Maksudnya?" Tanya cewek berkuncir kuda yang masih belum paham.
"Lo goblok! Udah lo diem aja kalo gak tau apa apa! Pesen gue cuma satu sama lo, tutup mulut akan kejadian ini, dan jangan sampai ada yang tau selain kita. Sebelum gue bertindak, lo jangan bertindak dulu." ucap cewek bermata tajam itu dengan serius.
"Iya iya lo pinter! Yaudah yuk balik, keburu mereka liat kita disini. Lagian 10 menit lagi gerbang sekolah ditutup."
🦄🦄🦄
Letta memasuki apartemennya dengan langkah gontai, tiba-tiba saja rasa pusing menyerang kepalanya, dengan gerakan lambat ia menuju kamarnya dan membaringkan tubunnya di sana.
Mungkin tidur sebentar bisa menghilangkan pusing ini, gumamnya.
Dengan mata yang mulai terlelap tiba tiba saja ponselnya berdering dan membuat mata lelah itu kembali terbuka, dengan malas ia mengambil ponselnya yang ada di nakas.
"Hallo" ucapnya.
"Letta? Lo ada di apart?" Ucap cowok yang ada di sebrang.
"Hmm.." gumamnya.
"Bukain pintu, gue ada di depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren