Liburan semester telah tiba, banyak siswa yang berlibur dengan keluarga atau dengan temannya, berbeda dengan seorang gadis yang sedang duduk di balkon kamarnya yang tengah menikmati matchalattenya dengan tatapan kosong.
Ingin sebenarnya refreshing seperti teman lainnya, namun siapa yang akan ia ajak? Amel? Dia sudah berangkat ke singapore beberapa hari yang lalu untuk berobat, keluarga? Haha jangan tanyakan itu, papanya tengah berlibur ke Paris dengan keluarga barunya.
Miris..
Itu yang tengah Letta rasakan saat ini, lamunan gadis itu buyar ketika bel apartemennya berbunyi berulang kali.
"Ck! Siapa sih!" Grutunya sambil beranjak dari kursi gantungnya.
Cklek..
Setelah pintu terbuka nampak lah seorang cowok cool yang beberapa hari ini tidak terlihat semenjak kejadian di cafe beberapa minggu yang lalu.
"Hai.." sapa cowok itu dengan senyum kaku.
"Ada perlu apa?" Ucap Letta dengan muka datarnya.
"Lo free gak hari ini?"
"Emang kenapa?"
"Mau ngajak jalan, hehe." kekeh cowok itu.
"Gue males keluar." alibi Letta, padahal dalam hatinya ia sangat ingin refreshing.
"Boong ya." tebak cowok itu yang mampu membuat Letta mendelik kesal.
"Gak!"
"Masih aja jutek, gue minta maaf deh."
"Udah dimaafin."
"Yaudah kalo udah dimaafin jangan cuek lagi dong." godanya sambil mencolek dagu Letta.
"Jangan gini ih!"
"Udah ya marahnya, buruan gih ganti baju."
"Bawel!!" Setelah mengatakan itu Letta melenggang pergi menuju kamarnya.
🦄🦄🦄
"Mau kemana?" Ucap Letta setelah masuk kedalam mobil Bian.
"Gimana kalo kita ke dufan?" Tawar cowok itu yang hanya dapat gelengan kepala oleh Letta.
"Yahh kenapa?"
"Jangan main disana, capek."
"Terus kemana dong?"
"Pantai aja."
"Oke siappp tuan puteri." jawap cowok itu dengan semangat.
Setelah beberapa menit diperjalanan, kini dua remaja itu telah sampai di pantai, Letta dengan raut muka yang bertolak dari yang tadi segera turun dari mobil mendahului Bian, sedangkan cowok itu hanya tersenyum melihat kelakuan gadis itu.
"Ayo Vian!! Gue mau main air." ucapnya setengah berteriak.
"Jangan cepet cepet jalannya." jawap Bian sambil memakai kaca mata hitam miliknya yang menambah kesan coolnya.
Setelah sampai di bibir pantai Letta langsung berlari menuju di posisi lebih tengah, raut bahagia begitu terlihat jelas diwajahnya yang membuat Bian tersenyum.
"Bawa baju ganti?" Tanya Bian sambil berjalan kearah Letta.
"Bawa kok." jawap Letta begitu antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aletta
Teen FictionBaca dulu sampe habis biar tau, jangan di skip apalagi dianggurin kalo belum selesai:) COMPLETED!! "Yang lebih menyakitkan itu ketika kita dipermainkan oleh sebuah takdir." Aletta Mauren