Chapter 4

3.3K 457 427
                                    


HappyReading^^

HappyReading^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Yeri pov.

Setelah mengobati bibir Jungkook yang terkena air panas, aku di antarkan olehnya sampai di halte karena aku lebih memilih untuk pulang dengan bus daripada dia yang mengantarkan.

"Tunggu sebentar!" cegahnya saat aku hendak turun dari mobilnya.

Aku kembali ke posisi dudukku dan menunggunya. "Apa lagi? Tenang saja, besok bibirmu akan membaik. Jika masih terasa sakit tinggal kau olesi salep lagi saja."

"Bukan itu, tapi ini sudah larut malam dan kau lebih memilih untuk pulang dengan bus daripada aku yang mengantar. Bagaimana jika nanti kau bertemu dengan ahjusi mesum?" ucapnya panjang lebar membuatku mengernyit, apa dia sedang menakut-nakutiku agar aku mau pulang bersamanya?








Drrttt....

Aku mendapatkan sebuah pesan dari seseorang. "Apa kau sudah pulang?" setelahnya itu aku membalas pesan tersebut. Kemudian kembali pada Jungkook.

"Eum, Jungkook-ssi. Sebenarnya aku tidak pulang menggunakan bus, aku akan di jemput. Jadi kau tak perlu repot-repot mengantarku." pamitku sembari tersenyum lalu bergegas turun dari mobilnya.

Aku melihat sebuah mobil datang tak lama setelah aku duduk di salah satu bangku halte bus. Dan sebelum masuk ke dalam mobil, aku melihat mobil Jungkook masih berada di tempat yang sama.

"Apa aku membuatmu menunggu lama?" tegur seseorang yang datang menjemputku, dia adalah namjachinguku. Kim Taehyung.

Kami sudah berkencan hampir 3 tahun lamanya. Tapi aku belum bisa memberinya kepastian untuk menikah meskipun dia sudah sering mengatakan soal pernikahan denganku.

"Apa kita pergi ke rumah Seungwan nuna dulu untuk menjemput Jeongsan?" tanyanya padaku, aku menggelengkan kepalaku karena ini sudah sangat larut dan Jeongsan juga pasti sudah tidur.

Taehyung oppa mengarahkan tangannya untuk mengelus puncak kepalaku. "Hari ini kau benar-benar pulang terlambat, apa pekerjaan menyulitkanmu?"

"Eum, ne oppa. Tadi aku harus lebih banyak di agensi karena persiapan debut yang sebentar lagi." bohongku padanya, padahal aku pulang terlambat karena si Jeon Jungkook yang manja dan menyebalkan.

Taehyung oppa memberikan semangat untukku dengan menggunakan tangannya. "Fighting! Kau pasti bisa sayang."

"Ne, terima kasih oppa." timpalku dengan senyuman manis.

Fake Love to Bad Boys (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang