Chapter 2

3.4K 449 229
                                    


Happy Reading^^


#Joohyun pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Joohyun pov

Hari ini seperti biasa aku pergi bekerja ke kantor maskapai penerbangan yang baru saja di resmikan beberapa hari yang lalu.

Setelah mempersiapkan diri, aku berangkat ke kantor. Meskipun maskapai penerbangannya belum terlalu besar tapi maskapai ini sebenarnya cabang dari maskapai penerbangan terbesar di Seoul.

Kalian mungkin tau siapa pemilik maskapai penerbangan ini, dia adalah Kim Seokjin, tapi aku tidak bekerja di kantor pusat sehingga kami tak akan mudah bertemu.

Sesampainya di kantor atasanku datang dan memintaku untuk membuatnya kopi, asal kalian tau ternyata alasanku ini berusia sangat muda.

Namanya Choi Yeonjun, usianya baru 25 tahun. Dia tampan dan belum menikah, tapi yang kudengar tuan Yeonjun adalah pria yang dingin. Jadi tak ada satupun wanita yang mau dengannya.

Setelah di beri pekerjaan untuk membuatkannya kopi, aku bergegas pergi ke pantry dan mengantarkan kopi buatanku ke ruangannya.

Ku letakan kopinya di atas meja, sementara ia sibuk dengan berkas dan pekerjaannya. "Silahkan menikmati kopinya tuan." tegurku.

"Terima kasih, tolong bereskan berkas-berkas berantakan yang ada di lemari itu." perintahnya lagi yang hanya ku angguki mengerti. Saking bekerja kerasnya dia, semua berkas begitu acak-acakan karena dia hampir mengerjakan semuanya sendiri.

Bagianku adalah membuatkan dia kopi dan membereskan berkas-berkas yang telah ia buat acak-acakan.

"Kudengar presdir akan datang besok, jadi kau harus bereskan semuanya hari ini." lanjutnya yang sukses saja membuatku terdiam.

Presdir?

Apa maksudnya Kim Seokjin?

Sungguh?

Padahal aku belum siap bertemu dengannya dalam waktu secepat ini.

Aku berbalik ke tuan Yeonjun. "Baik tuan, saya akan pastikan semuanya beres hari ini juga." balasku dengan senyuman dan bungkukkan sopan padanya.

Mengingat besok Kim Seokjin akan datang, aku mulai memikirkannya dan bagaimana pertemuan kami nanti. Aku jadi penasaran.

Setelah rak berisi berkas-berkas telah ku rapihkan, aku melanjutkan pekerjaanku dengan membersihkan debu dan menyapu lantai.

Fake Love to Bad Boys (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang