Chapter 11

2.8K 326 484
                                    

Happy Reading^^

Happy Reading^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#Seokjin pov.

Keesokan Siangnya....

Aku terbangun dari tidurku yang terasa amat panjang, karena tadi malam adalah malam yang amat panas membuatku enggan untuk terbangun setelahnya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, perlahan aku beranjak dari berbaringku lalu menoleh ke sisi ranjang yang lain. Aku tak mendapati sosok yeoja yang semalam memuaskan Seokjin junior.

Sepertinya dia sudah pulang.

Aku beranjak untuk pergi ke kamar mandi, membersihkan tubuhku yang terasa sangat lengket. "Ah ya, Jiwoo..."

Saat sedang asyik membersihkan tubuhku, aku teringat pada Jiwoo. Bergegas aku pergi keluar dari dalam kamar mandi, dengan hanya mengenakan kimono mandiku.

Aku bergegas mencari Jiwoo di dalam kamarnya, tapi nihil. Dia tak berada disana, atau yeoja itu yang telah membawa kabur Jiwoo dariku.

Saat aku hendak keluar dari dalam rumah, ku dapati suara mainan Jiwoo yang berasal dari ruang keluarga. Saat aku datang untuk melihat, Jiwoo ternyata berada disana.

Dia tidak sendiri, melainkan bersama dengan seorang yeoja. Bukan Joohyun, melainkan yeoja yang kini masih berstatus sebagai istriku. Kim Solbin.

"Solbin-ah, apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku bernada datar mengingat saat ini Solbin tengah mengandung anak yang entah siapa ayahnya.

Senyuman manis terpantri di bibirnya, lalu berjalan ke arahku. "Aku sedang belajar menjadi istri dan ibu yang baik untukmu dan Jiwoo." jawabnya dengan wajah tertunduk, seperti orang yang tengah menyesal.

"Istri dan ibu yang baik? Jadi kau mau berubah?" pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulutku, aku hanya ingin mengetahui seberapa mampu ia meyakinkanku.

Solbin mengangguk yakin, bahkan saat dia mendongkak menatapku. Dapat kulihat linangan airmata di kedua pelupuk matanya. Tanda penuh penyesalan.

"Aku benar-benar menyesal. Maaf karena selama ini aku tak bisa melihat betapa sabarnya kau menghadapiku. Sekarang aku sudah sadar, kau adalah namja yang sangat baik dan aku sangat beruntung memilikimu." jelasnya panjang lebar, sementara aku tak mampu berkata-kata lagi.

Sebenarnya aku merasa kecewa dengan Solbin tapi melihat saat ini kondisinya tengah hamil, di tambah lagi Jiwoo membutuhkan sosok seorang ibu. Daripada dia dekat dengan Joohyun bukankah lebih baik kalau Jiwoo dekat dengan Solbin?

Fake Love to Bad Boys (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang