Chapter 23

4.2K 306 170
                                    


HappyReading^^

#Jungkook pov.

Keesokan paginya...

Aku terbangun dari tidurku kala merasakan pergerakan, kudapati Yerim hendak beranjak dari atas ranjang setelah berhasil melilit tubuhnya dengan sprei ranjang yang sudah acak-acakan.

"Yerim-ah, boleh aku meminta lagi?" tanyaku sembari tersenyum semanis mungkin kepadanya, ia lalu menoleh dengan tatapan tajamnya.

Yerim segera beranjak dari atas ranjang. "Tidak ada tambahan, kau sudah melakukannya berkali-kali dan kau masih tidak puas?" omelnya lalu mulai melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.

"Ya, Yerim-ah. Kita kan sudah lama tak melakukannya, wajar kalau aku menginginkannya lagi." ujarku lagi sembari beranjak dari atas ranjang, untung saja aku telah memakai celana boxerku.

Yerim kembali menoleh kepadaku sebelum masuk ke dalam. "Besok kan masih bisa, menahan sampai beberapa tahun kau bisa. Masa menunggu sampai besok saja, tak bisa." celotehnya lalu benar-benar masuk ke dalam kamar mandi.

Aku menghela nafas kecewa dan terus memandangi pintu kamar mandi yang telah tertutup rapat. "Kenapa harus menunggu besok? Kalau malam ini kita bisa melakukannya lagi." gumamku dan terus berceloteh sendiri sampai Yerim muncul dengan mengenakan kimono mandinya.

"Yerim, bagaimana kalau nanti malam?" tanyaku sembari berjalan menghampirinya, ia mendelik kepadaku dan tampaknya tidak setuju dengan keinginanku.

Dia menggelengkan kepalanya. "Nanti malam kita harus pergi ke suatu tempat, jadi benar-benar tidak bisa." ungkapnya yang tak kuketahui kemana ia akan pergi malam ini.

"Kemana?" tanyaku sembari terus mengikutinya hingga masuk ke dalam ruang pakaian yang berada di dalam kamarku.

Yerim malah tersenyum sembari melingkarkan kedua tangannya di pinggangku. "Nanti malam ulang tahun Jeongsan, kita harus pergi ke suatu tempat dan segera menyiapkan kejutan untuknya." ungkapnya.

"Ah iya, kenapa aku bisa lupa ya?" gumamku setelah di ingat-ingat hari ini memang tanggal dan bulan kelahiran Jeongsan.

Yerim mencubit perutku sembari terkekeh. "Makanya, jangan hanya memikirkan berhubungan badan sampai melupakan ulang tahun anak sendiri." tegurnya membuatku merasa benar-benar bersalah karena lupa pada ulangtahun putraku sendiri.

"Lebih baik kau bersiap-siap, kita pergi mencari kado untuk Jeongsan." pinta Yerim sembari mendorong tubuhku keluar dari dalam ruangan, aku secara tiba-tiba menoleh dan mencuri ciuman dari bibir Yerim.

###

Kami berdua kini berada di sebuah tempat, banyak sekali berbagai macam hadiah yang disediakan disana.

"Bagaimana kalau sepeda saja?" tanya Yerim membuatku berpikir lebih dulu, Jeongsan memang belum memiliki sepeda.

Aku mengangguk setuju pada Yerim. "Tapi aku juga mau membelikannya patung Iron Man. Jeongsan pasti akan sangat menyukai hadiah itu." putusku sembari menunjuk sebuah patung Iron Man.

"Wah, keren sekali. Belikan aku satu. Jungkook oppa." pinta Yerim yang membuatku sangat terkejut, apalagi Yerim berbicara dengan nada manis seperti anak kecil.

Fake Love to Bad Boys (Tersedia Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang