Destiny of Our Love | Part 3 - Calvin Birthday Party

5.7K 219 56
                                    

Hola!
Sorry for late update.
Don't forget to vote, comments and share this story to your friend.

***

My Playlist :
Something Big - Shawn Mendes

Your Playlist:

***

"Aunty!!!"  Pekik Olivia bersemangat ketika melihat Berlinda.

Well, Olivia memang sangat dekat dengan Berlinda.
Bagaimana tidak, Venesturd Mansion sudah seperti rumah kedua bagi Olivia.
Hampir setiap bulan ia menginap disana.

"Hey, sweetie. You're looking so pretty." sambut Berlinda sambil memeluk Olivia sekilas.

"Hey Carol, hey Brian.Come in." Sapa Berlinda sekaligus mempersilahkan mereka masuk ketika melihat Olivia dan Joe diambang pintu.

"Aunty, Where is Calvin? I have a present for him."  Tanya Olivia sambil memegang satu paper bag.

"Dia dikamarnya. Kau mau menemuinya?" balas Berlinda sambil tersenyum manis yang dibalas Olivia menganggukkan kepalanya cepat.

"Bisa kau panggilkan Calvin untuk segera turun jika kalian sudah selesai berbincang nanti?" tanya Berlinda dengan suara lemah lembut khas miliknya yang membuat Olivia menganggukkan kepalanya lagi.

"Terima kasih." ujar Berlinda sebelum Olivia berlari menuju tangga dengan karpet merah dengan corak khas milik Mansion keluarga Venesturd.

"Calvin!!! aku disini." Pekik Olivia yang berada didepan pintu kamar Calvin.

"Hey, Vii. Come in."  sambut Calvin yang baru saja membukakan pintu kamarnya dan mempersilakan Olivia untuk masuk kekamarnya.

"Happy Birthday Calvin. Aku memiliki hadiah untukmu.Tapi bukanya nanti saja, ya." ujar Olivia sambil memberikan paper bag yang sedari digenggamnya kepada Calvin sambil mengucapkan selamat kepada Calvin.

"Thank you, Vii. Kau terlihat cantik sekali menggunakan dress itu." balas Calvin sambil memuji kecantikan Olivia malam ini.

"Aku memang selalu cantik, Calvin." jawab Olivia yang kini pergi menuju ke jendela kamar Calvin---meletakkan kedua sikunya diatas jendela dan menopang dagunya dikedua tangan mungilnya sambil tersenyum kecil serta mata birunya yang benar-benar menyempurnakan penampilannya.

"Ya... i know you're always pretty in everytime."  sahut Calvin yang kini sibuk memperhatikan penampilannya dikaca besarnya.

"Calvin, apakah kau sudah selesai?" tanya Joe diambang pintu yang tiba-tiba membuka pintu kamar Calvin.

Melihat Calvin yang ternyata belum selesai membuat Joe mengernyitkan dahi.

"Mengapa tidak ada satupun pelayan yang membantu Calvin menyiapkan dirinya?!" teriak Joe  yang menggema ke se isi ruangan yang membuat semua pelayan dengan cepat menuju kearah suara tersebut.

"Untuk apa aku menggaji kalian semua jika tidak ada satu pun dari kalian yang bekerja dengan benar?!" celoteh Joe ketika semua pelayan sudah berbaris dihadapannya.

"Maafkan kelalaian kami, Sir. Kami semua sedang sibuk mempersiapkan keperluan dapur, Sir." jawab kepala pelayan.

"Kalian semua sudah kuberikan tugasnya masing-masing dan kalian masih bisa menjawab jika kalian sibuk mengurus urusan dapur? Dimana memangnya apa tugas chief  didapur?!" geram Joe dengan volume suara yang berhasil membuat Berlinda, Carolina dan Brian menuju kearah keributan tersebut.

"Joe, sudahlah. Hari ini ulang tahun Calvin. Kita seharusnya berbahagia, aku mohon jangan merusak kebahagian hari ini dengan kau yang marah-marah seperti ini. Jika Calvin melihatmu seperti ini dia pasti akan sedih." bujuk Berlinda--- menenangkan Joe.

"Bubar!" perintah Joe yang kemudian dipatuhi pelayan-pelayannya dengan meninggalkan tempat tersebut.

"Mommy, Daddy i'm ready! Let's go!" ujar Calvin dengan santai diikuti dengan Olivia.


St. Ignatius of Loyola
Vatican, Rome - Italy

Belum semua tamu menghadiri acara ulang tahun Calvin yang ke 8 ini.
Namun, Calvin sudah sangat tidak sabaran untuk memulai acaranya sampai ia sendiri yang berdiri di altar untuk memulai doa dan mengucapkan syukur kepada Tuhan serta berterima kasih.

Semua hadirin yang hadir disana tekagum-kagum dengan sikap bijaknya Calvin meskipun ia masih berusia 8 tahun.

"Aku ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian semua dihari ulang tahunku yang ke-8 ini." ujar Calvin setelah ia selesai mendengarkan khotbah dari pastor yang mendoakannya.

"Aku, Calvin William Venesturd. Putra dari Joe William Vensturd dan Berlinda Venesturd hari ini aku bersumpah dan bersaksi dihadapan Tuhan jika kelak ketika aku sudah dewasa nanti, aku ingin menikahi Olivia Madelina Warxive dan akan selalu menemaninya dalam suka maupun duka." ujar Calvin bijak layaknya orang dewasa yang berhasil mencuri perhatian para hadirin yang dibuatnya tercengang karena tingkah lakunya yang bisa dikatakan tidak pantas diusianya yang masih berusia 8 tahun.

Calvin segera meninggalkan altar tersebut setelah mengucapkan sumpahnya dan berlari kecil kearah Berlinda dan Joe berdiri.

"Apa yang sudah kau lakukan? Apakah kau tahu apa artinya bersumpah dihadapan Tuhan?" tanya Berlinda frustasi.

"Mommy sendiri yang mengatakan jika bersumpah dihadapan Tuhan artinya kita tidak akan pernah bisa melanggarnya." jawab Calvin polos.

"Iya itu memang benar, tapi k.. kau... kau masih sangat kecil untuk membuat sumpah seperti itu, Calvin." sahut Berlinda dengan nada rendah.

"Tenanglah, Honey. Aku dulu juga pernah melakukan itu. Kau sendiri tahu jika aku pernah berjanji denganmu juga dulu. Meskipun aku pernah berhubungan dengan Carolina tapi lihatlah sekarang ini, aku tetap menikahimu kan?" ujar Joe dengan tatapan menggoda berusaha menenangkan Berlinda dari kecemasannya yang berlebihan.

"Kau sendiri tahu jika kau hampir mengingkari janjimu dulu," sahut Berlinda yang melemparkan tatapan tajamnya kepada Joe.

"Daddy juga mengatakan padaku jika dia pernah melamar mommy sampai 6 kali tetapi mommy menolaknya hingga yang ke terakhir yang ke 7 kali daddy melamar mommy baru mommy terima." ujar Calvin polos yang membuat Berlinda terkejut setengah mati---tidak menyangka jika Joe akan menceritakan hal ini kepada Calvin.

Tentu saja mendengar hal ini membuat Berlinda melemparkan tatapan siap menerkam kepada Joe yang membuat Joe terkekeh pelan.

"Kau masih bisa terkekeh?" tanya Berlinda mengintimidasi yang malah membuat Joe terkekeh lagi.

Berlinda yang kesal setengah mati pun pergi meninggalkan mereka dan memilih bergabung dengan tamu lainnya.

"See? itulah mommy-mu." ujar Joe kepada Calvin yang membuat Calvin mengangkat kedua bahunya.

Segini dulu yak!
Don't forget to Vote and Comment.
Thank you so much for read this story.
Love you.

Destiny of Our Love [VENESTURD #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang