Destiny of Our Love | Part 31 - Bakpao

1.8K 53 1
                                    

Hola!
Calvin update guys!
Jangan lupa klik bintang dan comment sebanyak-banyaknya!

My Playlist :
Charlie Puth - Sometype of Love

Your Playlist :


"Baiklah, ah ya, private jet mu ada dibelakang rumah kan?" tanya Charlotte guna memastikan jika Calvin memiliki bandara khusus dibelakang rumahnya untuk pesawat-pesawatnya.

"Ya! Aku akan menyuruh Michael mengatur pesawatnya untukmu," sahut Calvin sebelum sambungan telfonnya dimatikan oleh Charlotte.

*****

Changi Airport, Singapore

"Calvin, aku sudah sampai di bandara, kau dimana?" tanya Charlotte yang baru saja tiba di parkiran Singapore dengan menelfon Calvin sambil berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Calvin, aku sudah sampai di bandara, kau dimana?" tanya Charlotte yang baru saja tiba di parkiran Singapore dengan menelfon Calvin sambil berjalan.

"Calvin, aku sudah sampai di bandara, kau dimana?" tanya Charlotte yang baru saja tiba di parkiran Singapore dengan menelfon Calvin sambil berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, aku juga sudah mau dekat. Kau tunggu lah sebentar," jawab Calvin di ikuti dengan asistannya yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dengan Charlotte.

 Kau tunggu lah sebentar," jawab Calvin di ikuti dengan asistannya yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dengan Charlotte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Calvin, kau bahkan sudah sampai, bukan sudah mau dekat," jawab Charlotte melalui telfon sambil menekan kata 'dekat'.

"Haha, it's surprise, welcome here future wife," sambut Calvin dengan memeluk Charlotte sambil tersenyum.

"Huh, kau ini," gerutu Charlotte sambil melepas pelukan Calvin.

"Kau kan calon istriku, memangnya tidak boleh, aku memeluk calon istriku sendiri?" tanya Calvin sambil terkekeh.

"Ingat batasanmu, kita hanya berpura-pura!" bisik Charlotte namun cukup untuk membuat sebuah peringatan bagi Calvin.

"Bagaimana jika aku ingin membuatnya menjadi kenyataan?" tanya Calvin dengan menatap Charlotte yang membuat Charlotte terdiam seketika.

"What?!" tanya Charlotte membelalakkan matanya.

"No-no, kau kan hanya milik Maddie, tidak-tidak, tidak bisa, aku tidak bisa menjadi istrimu," elak Charlotte sambil berjalan lebih cepat---meninggalkan Calvin yang malah membuat Calvin terkekeh melihat Charlotte yang salah tingkah.

"Kau pikir aku tidak bisa mengejarmu?" Calvin membuka suara ketika ia sudah berada di samping Charlotte.

"Kau ini, bisakah kau tidak mengikutiku?" ujar Charlotte kesal.

"Kau yakin? Bukankah kau yang mengikutiku ke Singapura, dan kau malah menyuruhku untuk berhenti mengikutimu? Baiklah, kita tidak jadi pergi makan bakpao," ujar Calvin kemudian melangkah lebih cepat daripada Charlotte yang membuat Charlotte tak bisa berkata-kata.

"Apa? Bakpao? Apa itu?" tanya Charlotte berlari kecil guna mengimbangi langkah kaki Calvin.

Calvin pun tersenyum seringai, "Yah, bakpao, kau tidak tahu?" ujar Calvin setengah mengejek.

"Tentu saja aku tidak mengetahuinya," jawab Charlotte memutar bola matanya.

"Itu salah satu makanan khas chinese, itu adalah roti yang di isi dengan cincangan daging babi," jelas Calvin yang dibalas dengan anggukan kepala Charlotte.

"Kalau begitu, ayo kita pergi makan!" ajakCharlotte setengah menjerit---karena saking semangatnya untuk mencoba makanan Chinese.

"Let's go!" balas Calvin yang kemudian berlari sambil menggenggam tangan Charlotte untuk pergi ke tempat tujuan mereka.

Singapore Char Siew Pao, Singapore

"Oh God! Mengapa kau tidak mengajakku untuk makan roti daging terenak seperti ini dari kemarin-kemarin saja?" tanya Charlotte sembari mengunyah bakpaonya.

"Karena tidak ada waktu," jawab Calvin singkat---fokus menikmati bakpaonya.

"Bisakah kita tinggal lebih lama disini?" tanya Charlotte dengan wajah yang sangat berharap Calvin mengiyakan permintaannya.

"Tentu saja, mengapa tidak?" jawab Calvin tanpa menatap Charlotte.

"Serius?" tanya Charlotte memastikan dengan senyum manisnya.

"Berhenti menatapku seperti itu atau malam ini juga kita akan pulang?" tutur Calvin yang membuat Charlotte mengerutkan dahinya---namun cepat-cepat ia memalingkan tatapannya dari Calvin agar tidak pulang pada malam dimana ia baru saja sampai di Neg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti menatapku seperti itu atau malam ini juga kita akan pulang?" tutur Calvin yang membuat Charlotte mengerutkan dahinya---namun cepat-cepat ia memalingkan tatapannya dari Calvin agar tidak pulang pada malam dimana ia baru saja sampai di Negara tersebut.

"Kau ini lucu sekali," tutur Calvin lagi yang membuat Charlotte kebingungan sendiri.

"Maksudnya?" tanya Charlotte kebingungan.

"Lupakan, ayo kita pergi, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat yang indah di pulau ini," ajak Calvin tanpa menjawab pertanyaan Charlotte.

Charlotte pun hanya dapat mengikuti keinginan Calvin daripada ia harus dipulangkan oleh Calvin ke Roma malam ini.

Yeyeyeyey, short part again, but, i hope all of you guys enjoy my story!
Don't forget to vote and comment and also, share this story to your friends!
Thank you.

Yeyeyeyey, short part again, but, i hope all of you guys enjoy my story! Don't forget to vote and comment and also, share this story to your friends!Thank you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari Charlotte

Destiny of Our Love [VENESTURD #1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang