Bab 21

623 67 4
                                    

Boston, Massachusetts
November, 2006

Maggie nyaris tidak keluar dari kamarnya selama semalaman suntuk. Kalau saja ia tidak merasakan perih luar biasa pada perutnya akibat kelaparan, Maggie tidak akan beranjak pergi dari kamar itu.

Ia telah menghabiskan waktu berjam-jam dengan hanya duduk diam memikirkan Kate. Maggie juga telah menghubungi kantor Hugh lebih dari tiga kali hanya untuk mengetahui perkembangan penyelidikan terkait adiknya. Saat itu Judd yang menjawab  untunglah. Tapi tidak satupun dari jawaban itu yang berhasil meredakan kekhawatiran Maggie. Sudah hari ke berapa sekarang? Dua minggu atau mungkin lebih!

Ya Tuhan, Kate.. di mana kau?

Ketika Maggie beranjak menuruni tangga, menuju konter malam itu, Maggie melihat Hart sedang duduk di sofa ruang tengah sembari menikmati pizza dan sekaleng coke yang ia pesan. Kehadiran Hart tidak begitu membuat Maggie terkejut. Dalam beberapa kesempatan, Hart sering menginap di apartemen Maggie. Hal itu terjadi hanya jika Hart merasa terlalu lelah untuk mengendara lebih jauh untuk sampai di rumahnya sementara jarak apartemen Maggie dengan kantornya lebih dekat.

"Sejak kapan kau tiba di sini?"

Kehadiran Maggie langsung menyita perhatian Hart. Hart beringsut di kursinya kemudian mengangkat salah satu jarinya dan menunjuk pada bungkusan makanan yang masih tertutup rapat.

"Aku punya burger cheese ukuran sedang dan diet coke kesukaanmu."

"Terima kasih, tapi aku ingin tau sejak kapan kau di sini?"

Hart melirik arlojinya. "Sekitar dua jam yang lalu. Jangan marah aku sudah membunyikan bel dan mengetuk pintumu, tapi kau tidak menjawab dan sepertinya kau lupa mengunci pintu."

Mengambil bungkusan makanan itu, Maggie bergerak ke arah konter dan menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri. Dua jarinya terangkat untuk memijat keningnya sementara ia menjawab pertanyaan Hart.

"Aku hanya merasa sedikit pusing dan tidak enak badan."

"Kau kelihatan pucat sekali, Maggie.."

"Aku kelaparan," jawab Maggie dengan enteng. Ia mengambil tempatnya di konter sebelum melahap makanannya dengan cepat. Sementara itu, Hart berjalan menghampiri Maggie. Pria itu menarik kursi di seberang Maggie dan duduk di sana.

Sembari menatap sepupunya, Hart berkata, "ada dua korban penculikan lagi."

Ucapan Hart telah membuat Maggie menatapnya dengan serius. Namun, Hart tidak menunggu respons Maggie ketika ia menyelesaikan kata-katanya dengan cepat. "Jika penghitunganku benar, maka kemungkinan besar Kate tidak terlibat dalam kasus pembunuhan peti itu."

Maggie menyipitkan kedua matanya. "Apa maksudmu?"

"Sejauh yang kita tahu pembunuh peti mayat itu mengirim dua korban dalam satu bulan. Jika Amber dan Esther adalah korban penculikannya bulan lalu, kemungkinan La Toya Jackson dan Laura Jane Addams adalah korbannya kali ini. Mereka telah dikabarkan hilang sejak dua minggu yang lalu. Waktunya bertepatan ketika Kate hilang."

"Tapi bagaimana kau tahu kalau Kate bukan termasuk koban penculikan pembunuh peti mayat?"

Hart memejamkan kedua matanya saat menegaskan, "aku tidak ingin kau berpikir kalau Kate adalah salah satu yang terpilih dari dua wanita yang juga dikabarkan menghilang itu."

"Apa mereka memiliki ciri identik yang sama?"

Hart mengangguk. "Besar kemungkinan kalau Kate bukan salah satu yang terpilih. Jangan khawatir, kita masih bisa berpegang pada harapan itu "

Boston Highway (seri ke-1) PULCHRITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang