Bab 6

902 97 1
                                    

Boston, Massachusetts
November, 2006

Setelah berbicara dengan George Hale, sang ahli medis yang bertanggung jawab atas mayat wanita di dalam peti, Peter Jennings dan Jesse Owens langsung menemui O'Neill untuk mendiskusikan kelanjutan kasus tersebut.

Siang itu hasil identifikasi mayat telah keluar dan George Hale langsung mengirim pesan pada Peter dan Jesse untuk datang dan melihat hasilnya. Setelah berdiskusi cukup lama di ruang autopsi dan mengambil beberapa gambar dari mayat wanita dalam peti itu, Peter dan Jesse segera tahu bahwa dugaan mereka sepenuhnya benar. Mayat wanita di dalam peti yang ditemukan oleh Jake Olin adalah Amber Marylin.

Bukan hanya gambaran wajah dan fisik yang sesuai, tapi juga kecocokan sampel darah dan sidik jarinya. Untuk itu, segera setelah Peter dan Jesse menyelesaikan urusannya dengan George di ruang autopsi, mereka langsung meluncur ke kantor untuk berdiskusi dengan O'Neill.

Peter membutuhkan keputusan O'Neill sebagai kepala polisi sebelum ia bisa memberi tahu keluarga korban. Namun, begitu sampai di depan kantor kepolisian, mereka langsung dikerubungi oleh awak media yang secara khusus meminta keterangan langsung tentang hasil identifikasi mayat wanita di dalam peti.

Kirk Hammett saat itu turun tangan untuk menenangkan awak media. Ia telah ditugaskan secara khusus oleh O'Neill untuk menjawab pertanyaan mereka dan memberi beberapa informasi yang dirasa perlu untuk di ketahui publik. Selebihnya, O'Neill membiarkan informasi itu menjadi rahasia kepolisian selagi kasus itu belum menemukan titik terangnya.

Dibantu oleh dua petugas polisi yang berjaga saat itu, Peter dan Jesse berhasil menembus kerumunan wartawan hingga sampai di ruangan O'Neill. Dan seolah kekacauan yang terjadi di luar sana belum cukup, Peter merasa segan ketika melihat Michael Hart berada di ruangan yang sama.

Hart telah diangkat sebagai polisi muda belum lama ini. Pria itu dikenal sulit mengendalikan emosinya dan suka bertindak di luar aturan. Bukannya Peter tidak suka, tapi Hart lebih seperti pengganggu dalam penyelidikan. Laki-laki muda itu selalu berpikir bahwa ia sudah memiliki cukup banyak pengalaman dalam birokrasi untuk ikut terlibat dalam segalanya. Menurut Peter, O'Neill tidak bersikap tegas menyikapi Hart. Bukan hanya karena Hart memiliki pengaruh besar karena ayahnya adalah seorang mantan polisi yang telah mengabdi selama lebih dari dua puluh lima tahun, tapi juga karena O'Neill berpikir bahwa Hart berhak untuk ikut terlibat karena secara tidak langsung Hart memiliki hubungan keluarga dengan salah satu korban orang hilang.

Informasi bahwa Hart adalah sepupu Maggie Russell, sang pewaris Russell Housetown bukan lagi menjadi desas-desus belaka. Bahkan, Hart telah turut campur tangan begitu Maggie melaporkan kabar menghilangnya sang adik, Kate Russell. Hart berpikir kalau penemuan mayat di dalam peti dan kasus menghilangnya Kate itu saling berkaitan. Awalnya Peter menolak untuk memercayai gagasan Hart, tapi setelah tahu bahwa Amber Marylin yang dikabarkan menghilang sejak sebulan yang lalu adalah orang yang sama dengan wanita di dalam peti, membuat Peter mulai menyetujui gagasan Hart. Tapi tetap saja, kesimpulan belum dapat ditarik sebelum mereka memiliki bukti akurat tentang keterkaitan kasus itu.

"Wartawan itu telah memenuhi tempat ini selama lebih dari dua jam dan aku merasa sesak luar biasa," ujar O'Neill.

Peter memilih tempatnya di sebelah O'Neill sementara Jesse bersandar di tepi jendela dengan pandangan terarah ke bagian bawah gedung tepat di mana Kirk bersama dua orang petugas kepolisian yang masing-masing berdiri di sampingnya, sedang memberi keterangan bagi awak media dan publik.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Hart yang memutuskan untuk meloncat langsung ke topik pembicaraan.

Peter bertukar pandang dengan O'Neill. Ia tidak bicara hingga O'Neill memberinya isyarat untuk menjabarkan sesi pertemuannya dengan George Hale, sang ahli medis.

Boston Highway (seri ke-1) PULCHRITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang