Part 24

3K 157 0
                                    

Warna hitam dan putih mendominan di kamar Rafael, warna yang para lelaki suka. Kamar yang tak begitu luas. Ini adalah kali pertama Aleysia masuk ke kamar Rafa, terdapat kasur yang cukup besar, lemari, meja belajar dan toilet, ia bingung kata tante xyla, Rafa bisa menghabiskan waktunya seharian dikamar untuk bermain ps, laptop, ataupun sekedar menonton televisi, tapi aneh ia sama sekali tidak melihat barang elektronik seperti itu tv pun tidak ada.

Pandangan Aleysia terfokus pada rasa penasarannya dengan sebuah ruangan yang ada di dalam kamar Rafa.

Pintu berwana hitam pekat, yang berada di sebelah kamar mandi, masih menjadi objek yang di lihat Aleysia.

"Penasaran ya?" tanya Rafa tiba-tiba

Aleysia hanya tersenyum kikuk.

"Mau lihat?" tawarnya

"Mau" jawabnya dengan semangat

"Boleh, yuk masuk" Rafa membuka kan pintu untuk Aleysia

"Ooohh" itulah kata yang terlontar dari mulut Aleysia saat pintu itu dibuka.

"Oh apa?"

"Gausah pake nanya deh, pasti udah kebaca duluan tuh isi otak aku iya kan?"

"Hahaha, lagian jelas banget keponya"

Isi di balik pintu hitam pekat itu adalah sebuah ruangan dengan banyak perabotan seperti tv, ps, komputer, laptop, printer, lemari buku, banyak sekali figura dengan beragam foto seperti foto dirinya, keluarganya, hiro anjing peliharaannya, lukisan mistisnya, dan juga fotonya bersama Aleysia terpajang di sekililing dinding ruangan tersebut, dan juga terdapat balkon yang luas.

"Ternyata harta karun kamu disini ya"

"Disana kan tempat untuk tidur biar tenang, kalau mau main nah baru deh kesini" jawabnya

Aleysia mengangguk.

"Wahh paparazi ya kamuu ternyata, ini kan foto aku sebelum kita jadian kan?"

"Hehe iya by, habisan kamu itu objek terindah yang harus banget aku bidik"

"Apaan si kamu ah"

"Emang bener kok, ini yang aku cetak cuma 10% dari hasil bidikan tangan aku sisanya masih banyak di memori"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang bener kok, ini yang aku cetak cuma 10% dari hasil bidikan tangan aku sisanya masih banyak di memori"

"Dasar Fans"

"Mau minum?" tawar Rafael

"Boleh"

Rafael jalan menuju pojok ruangan.

"Ah rupanya itu kulkas" batin Aleysia

"Strawberry milk for you" memberika sekotak susu berwarna pink

Aleysia mengambilnya.

"Thanks"

Bersambung
Jangan lupa vote and comment

Aleysia Heaven [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang