Part 31

2.7K 147 2
                                    

Aleysia kini tengah berada didalam toilet untuk buang air kecil, pada saat masuk ia ingat betul bahwa ada satu pintu toilet yang tertutup tapi ia tak begitu memperdulikan karena sudah tak bisa menahan diri untuk buang air kecil.

"Hufftt lega" ucap Aleysia yang sedang bercermin sambil merapihkan seragamnya

Aleysia terdiam sejenak sambil melihat pintu toilet yang masih tertutup lewat cermin yang ada dihadapannya itu.

"Loh pintunya masih ketutup?" dalam hati Aleysia

Karena rasa penasarannya yang begitu tinggi, akhirnya ia mendekati pintu itu untuk memastikan sesuatu.

"Permisi! Ada orang gak ya didalam?" tanya Aleysia sambil mengetuk pintu itu

***

"Aduh Aya kok di toilet lama banget sih, udah jam istirahat gini" Anara berbicara sendiri sambil merapihkan mejanya

"RA! cewe gua mana? kok gak ada?" Tanya Rafael dari arah pintu kelas

Anara menghampiri Rafael. "Iya Raf gue juga gak tau, tadi sih dia izin ke toilet waktu pelajaran Miss Nena, tapi belum balik juga nih sampe sekarang, samperin aja yuk gue khawatir jadinya" jawab Anara

Rafael langsung berlari menuju toilet cewe.

"Aaaaaaaaaaa!!!!!!!" Teriakan Aleysia terdengar hingga luar toilet, sontak Rafael, Anara dan beberapa murid yang mendengar langsung mendatangi toilet.

Aleysia terlihat shock sambil menutup mulutnya melihat dalam toilet itu.

Seorang murid wanita tergeletak tak bernyawa dengan sayatan pisau di lengan kiri, tak bisa dibayangkan betapa banyak ia kehilangan darah.

"Ay ada apa!" Rafael merangkul Aleysia dan melihat dalam toiletnya "Hah! Astaga! panggil guru! Cepet panggil guru!!!!" Semua murid ikut shock melihat murid itu dan beberapa pergi menuju ruang guru.

Aleysia menangis histeris sambil menutup telinganya.

"Ay kamu kenapa? Sadar Ay! Ahk ! Misi misi permisi permisi dong! Jangan ada yang didalam toilet!!! Semua keluar!!!!" kata Rafael yang ikut kesal karena toilet dipenuhi banyak siswa hingga ia kesusahan membawa Aleysia keluar

***

Sekarang mereka berada dikantin, kondisi Aleysia masih terlihat shock, wajah pucat, dan dingin.

"Ini Ay teh hangat nya diminum dulu" Anara datang membawa Teh hangat untuk sahabatnya

Tangan Aleysia gemetar saat memegang gelas, dengan sigap Anara membantu sahabatnya untuk minum.

"Ay lo yakin gak mau pulang aja? Biar gue anter, ya?" tawar Anara

"Iya sayang kamu pucet gini loh, pulang aja ya, biar Ara yang nganterin, aku harus ngurusin masalah ini dulu, ok? Aku tinggal ya?" ucap Rafael pada kekasihnya.

Ditatapnya Anara. "Ra gua titip cewe gua ya, anterin dia, pastiin dia baik-baik aja, gua ngurus masalah ini dulu"

Anara mengangguk dengan tangan yang masih senantiasa menenangkan sahabatnya itu.

"Thanks Ra! Sayang aku tinggal bentar ya" Rafael mencium pucuk kepala Aleysia

Bersambung
Jangan lupa vote dan comment

Aleysia Heaven [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang