Part 41

2.6K 135 1
                                    

"Baik pak semua yang kita ingin tanyakan sudah terjawab semua, dan beberapa proposal sudah kami ajukan, semoga segera di jalankan ya pak, agar kami bisa cepat-cepat mengurus semuanya, karena ini masih tanggung jawab kami sebagai ketos dan wakil periode lama" ucap Aleysia, sambil merapihkan beberapa kertas yang ia bawa

"Ya pasti akan segera saya kabarkan pada kalian ya, mohon kerja samanya, bantu anak OSIS baru kalian untuk mengurus masalah seperti ini dengan baik "

"Pasti pak, walau periode kami sudah habis, tapi kami masih ikut campur masalah seperti ini, pasti kita akan bantu adik-adik untuk menangani masalahnya. Kalau begitu kami pamit pulang ya pak, sekali lagi maaf karna telah mengganggu waktu istirahat bapak"

"Ya tidak apa-apa, kalau begitu kalian hati-hati ya"

"Iya pak, selamat malam"

"Malam"

***

Rafael dan Aleysia segera menyusul Rindu.

"Mana barangnya?" tanya Rafael

"Sudah aku simpan di samping mobil, aku harus balik kerumah itu untuk mengembalikan tubuh si Marina" ucap Rindu yang masih didalam tubuh Marina

"Iya kamu benar, jangan sampai ada yang curiga ya"

"Tenang saja, serahkan pada Rindu"

Rindu berjalan ke arah rumah itu lagi.

"Temanmu banyak gaya" ledek Rafael

"HEY dia udah bantuin kita loh. Nih barangnya" Aleysia mengambil paper bag itu

"Yuk cepet pergi dari sini"

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, kini Rafael dan Aleysia sudah berada di kamar Aleysia untuk menentukan langkah apa yang akan mereka ambil selanjutnya dengan barang bukti ini.

"Halo halo halo, lagi sibuk nih kayanya anak-anak mamah, Sayang ini mamah bawain orange juice buat kalian, pasti haus kan? seharian dilluar rumah" ucap Soraya

"Thank you Mom"

"Yaudah Mom, tinggal ya, kalian jangan larut-larut diskusinya, kalau lapar di dapur ada cemilan tadi Daddy pulang bawa banyak cemilan, oleh-oleh dari teman kantornya.

"Makasih tante" ucap Rafael

"Masih panggil tante aja kamu Raf, panggil mamah atau mom aja kali, kamu udah mamah anggap anak mamah"

"Hehehe iya mom, oh iya sekalian aku mau izin, malam ini aku dan Aleysia mau ke sekolah, ada sesuatu yang harus kita cari, boleh?"

"Apa harus malam ini? Kalau memang penting, Ya tentu, asal kamu jaga anak mom baik-baik, pasti mom izinkan, tapi ingat jangan pulang terlalu larut paham?"

"SIAP"

***

"Gimana Raf dari semua barang ini, kamu bisa liat kejadian nya?" tanya Aleysia

Rafael mengangguk.

"Tapi kita butuh kedatangan Fiisi untuk tau lebih jelasnya" kata Rafael

"Fiisi? siapa dia?"

"Anak itu, anak yang dibunuh Pak Yudha, namanya Fiisi, aku tau apa yang harus kita lakuin selanjutnya, sebaiknya besok kita ke kantor polisi untuk ngasih barang bukti ini dan sekarang juga kita harus ke sekolah "

Aleysia mengangguk. "Ya aku setuju, barang bukti ini gak bisa ada di tangan kita terlalu lama, jadi kita ke sekolah malam ini untuk mencari Fiisi?"

Rafael mengangguk "Iya"

***

Waktu menunjukkan pukul 20.45, hampir jam 9 malam dan mereka berada di sekolah? untung saja pak satpam sudah bersahabat dengan mereka, jadi mereka diperbolehkan masuk ke sekolah malam-malam begini, pak satpam pun merasakan kejanggalan atas kejadian tewas nya murid kelas 10 itu, CCTV yang biasanya selalu aktiv tetapi saat kejadian itu malah mati.

"Bapak juga curiga sebenarnya neng, CCTV yang mengarah ke toilet itu biasanya selalu menyala, tapi aneh sekali saat kejadian itu CCTV malah mati, seperti ada yang sengaja menyabotasenya" jelas Pak Aji

"Bapak percaya sama kita kan? Bapak bisa bantu kita?"

"Bapak bisa bantu apa untuk kalian?"

"Bapak tolong rekam kita saat kita berinteraksi dengan anak itu. Gimana?"

"Ya bapak akan bantu kalian, biar saya telfon temen saya dulu, dia lagi keliling sekolah"

Aleysia dan Rafael mengangguk.

Bersambung
Jangan lupa vote dan comment

Aleysia Heaven [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang