Aku sedang tidak ingin merusak aprilku
walaupun sebelum senja adalah abu - abu
dan setelah oranye akan memerah dan hitam temaram.
Kepada hujan yang jatuh tercabik-cabik
Aku ikut tunduk seraya mengikuti apa yang nyata adanya.
Aku tidak mengehingkan luka, ia tetap hidup apa adanya.
Hanya saja aku lagi tidak ingin berdialog dg luka, aku lagi malas dengannya.
Hidup. Memutus batas yang slama ini merantai diri.
Aku kuat. Bangkit dari ketidak tauan
menciptakan tawa dg tanganku sendiri.
Aku suka di lingkupku yang penuh dg berbagai macam diksi.
Walaupun ada luka, aku tetap menganggapnya sebagai euforia
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Nol
Poetryini menceritakan tentang sekumpulan puisi atau antalogi puisi. Dari perjalanan cerita saya selama bertahun-tahun. Sebuah kumpulan kata yang terangkai sederhana ketika rasa dan asa sedang di titik jenuhnya.