Aku hanya mengikuti langkah intuisiku
Yang membawakku terlelap dalam imagine
Membawaku kedalam ruang hampa penuh harap
Berharap mampu bangkit dari jatuh kemarin
Waktu itu hamparan semesta gelap gemintang
Mataku terlelap, berusaha memaknai angin malam
Aku ingin melanjutkan langkah tanpa luka
Namun itu hanya akan jadi fiktif belaka
Nafasku sesak jika teringat
Tiap kali ada-ada saja pahatan luka yg tercipta
Aku hanya mencoba menjadi manusia tangguh
Namun lagi-lagi aku hanya manusia biasa
Jikalau tawa terlukis di bibir keluhku ini
Itu hanyalah caraku
Agar aku baik-baik saja
Karena, rindu itu, senyummu dengannya kala itu
Membuatku, semakin menyukai kesunyian
Meredam luka dalam kebahagian
Membalas luka dengan keikhlasan
Suatu saat ada masa untukmu menjadi aku
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terus vote puisi-puisi hati saya hehehe, maaf melow kagak ada seneng-senengnya. mangkannya ajak jingga bahagia hehehehe.
Terimakasih untuk kalian pula, yang setia pantengin tulisan-tulisan jingga. I love you all, tunggu puisi baru selanjutnya dalam setiap harinya
Salam-Jingga Jangan lupa bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Nol
Poesíaini menceritakan tentang sekumpulan puisi atau antalogi puisi. Dari perjalanan cerita saya selama bertahun-tahun. Sebuah kumpulan kata yang terangkai sederhana ketika rasa dan asa sedang di titik jenuhnya.