Ae (23)💚

1.3K 100 21
                                    

HAPPY READING GUYS 🌠

SORRY FOR TYPO 🙏

AUTHOR POV

"Bi, apa anak dan ayah itu belum bangun?" Tanya Saint setelah melihat bibi Jew menuruni anak tangga dari lantai 2 kerna Saint menyuruh bibi Jew untuk membangunkan anak dan calon suaminya tadi. Mengapa bukan Saint? Sakit dibokong Saint masih sangat terasa kerna permainan Perth yang sudah sangat rindu bercinta dengan Saint, Perth takkan berhenti kalau bukan Ae yang menangis kerna menyadari bahwa ia tidak tidur bersama mereka. Ya disaat Ae tertidur, Perth tidak menghantar Ae dikamar mereka tetapi ia menghantar dikamar bibi Jew. Katakan saja Perth itu kejam.

"Kha, sudah berulang kali aku membangunkan mereka tetapi sepertinya mereka malas untuk bangun" Jelas bibi Jew dan melihat Saint sibuk menyediakan serapan mereka.

"Apa sebenarnya yang kalian lakukkan malam tadi?" Lanjut bibi Jew penasaran. Itu membuat Saint salah tingkah dan menggaruk kepalanya yang sungguh tidak gatal.

"Tidak ada apa-apa yang kami lakukan malam tadi bibi hehehe, oh biarkan aku yang membangunkan mereka" Jelas Saint dan seketika ia mengalihkan ucapannya dan berlalu pergi melewati bibi Jew yang sedang tersenyum bahagia.

''Tidak lama lagi Ae akan punya adik'' gumam bibi Jew dan pergi melanjutkan tugas Saint yang terhenti.

-

-

Saint melihat kearah ranjang saiz king dan terdapat dua buah hatinya masih tertidur pulas. Dengan tangan Perth memeluk tubuh anaknya dan Ae juga membalas pelukkan Perth, sebuah senyuman bahagia terukir dibibir sexy Saint. Saint menghampiri dua buah hatinya dan mendudukkan diri tepat disamping Perth.

"Sayang, bangun na. Ini sudah siang, apa phi tidak ke kantor?" Tanya Saint dan menyentuh pipi Perth lembut.

"Aduh, mengapa pagi-pagi buta ini ada malaikat yang mengangguku" Goda Perth pada Saint.

"Ouch! Sakit mommy" Ucap Perth setelah mendapat cubitan sedikit keras dari Saint.

"Ini sudah jam 7,apa itu masih dibilang pagi buta? Ha!" Ujar Saint kesal pada calon suaminya

"Ahaha aku bercanda sayang"

Perth tertawa.

"Bangunkan Ae dan bawah dia mandi bersamamu" Ucap Saint dan menarik selimut yang menutupi tubuh Perth kerna Saint harus mengemas tempat tidur mereka dan Saint bersyukur Perth sudah mengenakan celana pendeknya tetapi masih bertalanjangkan dada.

"Sayang ini masih sejuk dan hari ini aku tak ke kantor" Ucap Perth masih dengan wajah jahilnya pada Saint.

"Mengapa?" Tanya Saint heran

"Untuk beberapa bulan ini, phaoku yang mengurus kantorku. Kerna aku harus mengurus keluarga kecilku"Jelas Perth dan mencium pipi mungil anaknya yang berada disampingnya.

Saint bahagia dan disisi lain ia merasa malu dengan kelakuan manis calon suaminya itu. Saint kembali menghampiri Perth dan mencium pipi Perth lembut, Perth sempat terkejut dengan ciuman tiba-tiba Saint tetapi itu tidak lama, Perth bahkan menarik pinggang ramping Saint dan mencium bibir mengoda calon isterinya.

You Both Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang