Happiness (10/02)💚

1.7K 155 24
                                    

HAPPY READING GUYSSSS 💞

SORRY FOR TYPO 🙏

Perth POV

Kami kini berada dihadapan rumah Saint, aku mengendong Ae dan barang-barang yang kami belikan tadi bibi Jew yang membawah masuk ke rumah. Jika aku punya keajiban maka hari ini aku takkan biarkan waktu cepat berlalu seperti ini, biarkan aku tetap berada di samping Saint dan Ae.

Tidak habis fikirku, betapa beruntungnya mungkin boleh dibilang bernasib baik tuhan memberiku anugerah seperti Ae anak yang dilahirkan dari rahim seorang pria,pria yang selama ini aku cintai dan ya walaupun Ae bukan berlian tetapi aku bersyukur memilikinya dan memiliki pria yang telah melahirkan Ae. Jika ibubapaku tidak menerima aku berhubungan dengan sesama kelamin dan memintaku untuk menikah dengan gadis selama ini, aku rela dikeluarkan dari nama Tanapon. Aku tidak ingin punya anak selama ini demi perwaris harta tanapon, aku hanya mencintai seorang SAINT SUPPAPONG. Tetapi tuhan bahkan tau aku sangat mencintai Saint dan ia memberiku lebih mencintai Saint iaitu memberiku sebuah keajiban.

Aku berniat untuk membawah Saint dan Ae ke rumah orang tuaku tetapi mungkin saja Saint menolak, kerana ia khawatir ibubapaku merasa jijik pria sepertinya boleh hamil bahkan melahirkan tetapi apakah ia lupa bahwa ibu dan bapaku selama ini sangat mencintai dan menyayanginya. Saint pernah berkata bahwa ia belum sedia untuk memberitahu ataupun berjumpa dengan orang tuaku, ia juga belum pernah ketemu dengan Earth.

Aku membaringkan Ae disofa besar berwarna hitam dan aku berdiri dihadapan kekasihku yang dari tadi hanya memndangku dengan senyuman manisnya yang selama ini aku rindu. Aku memegang kedua pipi chubbynya, aku dapat lihat dari bola matanya yang ia sangat bahagia sama sepertiku. Aku tidak tahan melihat wajahnya yang cantik terbilang cukup sempurna diukuran seorang laki-laki. Pria berkulit putih susu, tinggi, senyuman yang tidak pernah memudar bahkan punya bibir cherry sedikit tebal (eh mesum perth 😆)

Semakin lama semakin aku mendekatkan wajahku ke wajahnya sehingga aku dapat mendengar hembusan nafasnya. Oh wajahnya kini merona menahan malu. Aku menahan tawaku sehingga

CUP

Saint terkejut dengan ciumanku yang tiba-tiba, ya aku menciumnya tetapi hanya ciuman kecil dibibirnya. Ia kini tertunduk malu, itu sungguh mengemaskan.

"Jangan memasang wajah begitu, nanti phi tidak bisa menahan/ouch!"

"Phi dari dulu tidak pernah berubah mesumnya" Saint memukul lenganku lalu mem-pout-kan bibirnya, aw ini calon isteriku sudah punya anak tetapi sikap masih kekanak-kanakkan tetapi itu sungguh mengemaskan.

"Phi pergi dulu. Jaga Ae na baby, phi sangat mencintai kalian"

CUP

Aku mencium kening Saint dan aku menuju kembali kearah Ae yang dari tadi tidur. Aku mencium keningnya pelan, aku tidak ingin ia terbangun bisa-bisa nanti dia tidak mengizinku pergi. Tetapi sungguh jangkaanku benar, aku baru hendak melangkah pergi, aku mendengar suara Ae memanggilku. Bagaimana ia bisa terbangun sedangkan aku sudah berhati-hati menciumnya.

"Daddy~~!"

Aku menoleh kearahnya dan melihat Ae turun dari sofa dan sedikit belari menghampiriku. Aku mendukungnya dan kembali ke sofa dan duduk disana tepat disamping Saint. Aku melihat Saint yang juga melihatku, Ae memelukku erat.

"Ae, daddy mau pulang dulu,jika daddy punya waktu ia pasti ke sini untuk bersama kita. Ibunya sudah menghubungi Daddy malam ini ia harus berada dirumah" Jelas Saint pada Ae tapi nihil, Ae berisi keras menggeleng-nggelengkan kepalanya dn tidak melepaskan pelukkannya di leherku.

"Ae tidak mau Daddy pergi hiksss... Ae mau Daddy di sin hiksss.. Hikss disini Mommy" bantah Ae terisak. Aku mengelus rambut Ae menenangkan tetapi ia semakin kencang menangis. Tetapi bukankah ini peluangnya aku membawah mereka pergi ke rumahku. Jika Ae setuju pasti Saint tidak bisa menolaknya.

You Both Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang